Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sup Tawon Khas Banyuwangi, Bikin Pria Makin Greng di Ranjang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Sup tawon Ndas khas Banyuwangi (Foto: sinergijatim.com)

SINERGIJATIM.com – Tawon ndas (lebah kepala) menjadi momok bagi sebagian orang. Karena tidak sedikit yang sudah menjadi korban sengatan lebah yang satu ini.

Di Banyuwangi, tawon ndas justru menjadi kuliner yang sangat diminati. Meski terkesan ekstrim namun rasa kuliner tawon ndas sangat nikmat dan mempunyai cita rasa yang khas. Selain itu, kuliner ini dipercaya bisa menambah vitalitas.

Tak seperti tampilannya yang menggelikan, ini diyakini berkhasiat mengatasi keluhan kaum pria yang sering loyo.

Konon, rutin mengkonsumsi kepompong atau larva tawon Ndas ini bisa meningkatkan stamina dan vitalitas pria. Kandungan protein di dalamnya dipercaya masyarakat Banyuwangi bisa membangkitkan kejantanan di atas ranjang.

Tidak sesuai dengan tampilannya, ternyata kuliner satu ini memiliki rasa yang lezat. Kuliner ini semakin nikmat ketika dimasak dengan sensasi rasa pedas. Rasa gurih dari tawon ini terasa begitu melekat di lidah.

Tidak hanya larva atau kepompong saja, rupanya tawon Ndas dewasa pun juga sangat gurih ketika disantap. Bisa digoreng atau diolah menjadi bergaman sajian menu makanan. Seperti pepes tawon, tawon asam manis, sup tawon atau olahan lainnya. Sensasi krenyes langsung dirasakan ketika mengunyah tawon dewasa ini.

Usai mengkonsumsi tawon Ndas ini dijamin langsung muncul sensasi hangat di tubuh. Sensasi ini memang selalu disebabkan usai menyantap menu tawon Ndas. Seolah-olah ada sebuah dorongan yang membuat setiap pria yang mengkonsumsinya betah melek.

Pemilik rumah makan Warung Umyah Madang, Rizal Pahlevi mengaku jika ditempatnya tidak hanya menyediakan menu kuliner tawon Ndas saja.

Berlokasikan di Jl. Raya Lijen, Desa Paspan Kecamatan Glagah, Banyuwangi, tempatnya juga memiliki menu tawon Sruk atau tawon tanah dan tawon Nyayang kelapa.

Sebenarnya, dirinya juga memiliki menu kuliner tawon Madu. Namun, banyak pengunjung yang lebih memilih olahan tawon Ndas, tawon Sruk dan tawon Nyayang kelapa.

Menurutnya, pengunjung menilai jika tawon Madu bukan sajian yang ekstrem dan merupakan jenis lebah ternak.

“Sehingga untuk tawon madu kami tidak menyediakan, kata orang kurang ekstrim,” katanya.

Diakui Rizal, ketiga menu tawon yang disediakannya adalah jenis lebah yang sulit ditemukan. Untuk mencukupi permintaan konsumen, dirinya harus blusukan memesan ke warga tepian hutan.

Untuk menikmati satu porsi sup tawon ini, Rizal mematok harga Rp 25 ribu. Warung miliknya dibuka setiap hari mulai pukul 09.00 WIB dan tutup pukul 22.00 WIB. Dia merekomendasikan wedang jeruk atau minuman yang memiliki rasa asam untuk menyempurnakan kenikmatan sup tawon ini.

Ide berjualan menu ekstrem ini, Rizal adopsi dari kebiasaan sang ayah. Menu ini rupanya adalah makanan khas suku Using Banyuwangi. Dalam setiap kegiatan, tradisi suku Using sudah biasa menyajikan olahan tawon sebagai menu makanan.

“Ayah saya ingin berbagi kesenangan dengan menikmati menu sup tawon Ndas ini. Makanya Kita munculkan menu tawon Ndas ini sebagai salah satu menu andalan kami. Sebagai makanan khas wong Using Banyuwangi,” ujar pemilik warung kuliner di Kabupaten Banyuwangi tersebut.

Sumber : https://www.sinergijatim.com/kuliner/pr-2862522315/sup-tawon-khas-banyuwangi-bikin-pria-makin-greng-di-ranjang?page=3