Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Survei LSI Denny JA, Elektabilitas Ipuk Dominan, Tembus 59 Persen di Pilkada Banyuwangi

survei-lsi-denny-ja,-elektabilitas-ipuk-dominan,-tembus-59-persen-di-pilkada-banyuwangi
Survei LSI Denny JA, Elektabilitas Ipuk Dominan, Tembus 59 Persen di Pilkada Banyuwangi

Radarbanyuwangi.id – LSI Denny JA melakukan survei terkait pemilihan kepala daerah (pilkada) pada berbagai kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Peneliti LSI Denny JA, Ari Astariadi, mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan survei di berbagai daerah di tanah air untuk memetakan perilaku pemilih dalam menghadapi Pilkada 2024 yang akan digelar November mendatang

”Kami melakukan survei di berbagai kabupaten/kota secara berkala untuk mengetahui kecenderungan pemilih terkait aspek sosial, ekonomi, dan Pilkada 2024. Salah satunya di Kabupaten Banyuwangi,” ujar Ari Astariadi.

Di kabupaten ujung timur Pulau Jawa tersebut, nama Ipuk Fiestiandani masih mendominasi hasil survei pada berbagai simulasi pilihan terhadap nama-nama kandidat yang mulai beredar. Adapun kandidat lain masih berada di bawah angka 7 persen.

”Nama Ipuk Fiestandani masih mendapatkan tingkat elektabilitas atau keterpilihan tertinggi dibanding nama-nama kandidat lain pada berbagai simulasi pemilihan,” ujar Ari.

Pada simulasi empat nama dengan menyandingkan Ipuk, Sumail Abdullah, Abdul Malik, dan Ali Makki, Ipuk mendapatkan elektabilitas tertinggi, masing-masing secara berurutan 55,0 persen; 5,2 persen; 3,4 persen; dan 2,3 persen.

Sedangkan sisanya belum menentukan pilihan atau menjawab rahasia. Pada simulasi tiga nama, yaitu Ipuk, Sumail, dan Ali Makki, Ipuk tetap mendapatkan elektabilitas yang tertinggi masing-masing 55,9 persen; 5,9 persen; dan 2,5 persen.

Baca Juga: Deretan 5 Perusahaan Otobus Legendaris di Indonesia, Mengaspal Lebih Dari Setengah Abad

Sedangkan untuk simulasi pada nama Ipuk dan Ratna Ani Lestari, masing-masing mendapatkan tingkat elektabilitas 56,2 persen dan 3,0 persen.

Sedangkan sisanya menjawab rahasia atau belum menentukan. Pada simulasi Ipuk dan Sugirah, masing-masing mencapai 59,1 persen dan 2,0 persen, adapun yang lain menjawab rahasia.

Adapun pada simulasi Ipuk dan Ahmad Munib, masing-masing mendapatkan 58,4 persen dan 3,2 persen, sedangkan sisanya menjawab rahasia dan belum menentukan pilihan.

Baca Juga: Dihuni 900 Orang, Lapas IIA Banyuwangi Siapkan 2 TPS Khusus Untuk Perhelatan Pilkada Serentak 2024

Sementara itu, pada simulasi dua nama, yaitu Ipuk dan Abdul Malik, masing-masing mendapatkan 59,1 persen dan 3 persen, dan sisanya menjawab rahasia dan belum menentukan pilihan.

Pada simulasi nama Ipuk dan Sumail, masing-masing mendapat elektabilitas 56,6 persen dan 7 persen, sedangkan sisanya menjawab rahasia dan belum menentukan pilihan.

Ari memaparkan, sebaran dukungan terhadap Ipuk cukup merata, baik pada aspek demografis maupun geografis. Ipuk unggul merata pada segmen pemilih Jawa, Oseng, Madura, maupun suku lainnya.


Page 2

Demikian pula dari aspek geografis, Ipuk mendapat elektabilitas tertinggi pada semua sebaran daerah pemilihan, mulai Dapil I sampai Dapil VIII.

Ari Astariadi mengatakan, tingkat kepuasan publik terhadap Ipuk juga cukup tinggi, yaitu mencapai 80,7 persen yang menyatakan puas/sangat puas.

LSI-2-3478838445.jpeg

Ari Astariadi- Peneliti LSI Denny JA (Radar Banyuwangi)

”Tingkat kepuasan publik terhadap bupati cukup merata di semua dapil, mulai dari Dapil I sampai Dapil VIII Banyuwangi,” ujar Ari.

Baca Juga: Kecubung Viral di Kalsel, Berikut Kandungan Senyawa Yang Buat Buah Setan Ini Memabukkan

Terkait calon wakil bupati, lanjut Ari, Sugirah mempunyai tingkat elektabilitas sebagai cawabup sebesar 21,8 persen, disusul Ali Makki 4,3 persen, Ahmad Munib 3,4 persen, Michael Edy 2 persen, dan nama-nama lainnya di bawah 2 persen. Tetapi bila diposisikan sebagai cabup, elektabilitas Sugirah pada beberapa simulasi nama sebesar 2–3 persen.

Baca Juga: Korsleting Listrik Timbulkan Asap Tebal, Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan BLB di Stasiun Ketanggungan, Penumpang Dievakuasi

Ari menambahkan, bila ingin meningkatkan elektabilitas, para kandidat harus terus bergerak turun ke masyarakat. ”Tingkat elektabilitas juga tentunya dipengaruhi bagaimana kandidat mampu menjawab problem yang dihadapi masyarakat,” ujar Ari.

LSI Denny JA menggelar survei di Banyuwangi pada awal Juni 2024. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling, menggunakan teknik wawancara langsung. Survei tersebut memiliki toleransi kesalahan (margin of error-MoE) sekitar 4,8 persen. (aif/c1)


Page 3

Radarbanyuwangi.id – LSI Denny JA melakukan survei terkait pemilihan kepala daerah (pilkada) pada berbagai kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Peneliti LSI Denny JA, Ari Astariadi, mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan survei di berbagai daerah di tanah air untuk memetakan perilaku pemilih dalam menghadapi Pilkada 2024 yang akan digelar November mendatang

”Kami melakukan survei di berbagai kabupaten/kota secara berkala untuk mengetahui kecenderungan pemilih terkait aspek sosial, ekonomi, dan Pilkada 2024. Salah satunya di Kabupaten Banyuwangi,” ujar Ari Astariadi.

Di kabupaten ujung timur Pulau Jawa tersebut, nama Ipuk Fiestiandani masih mendominasi hasil survei pada berbagai simulasi pilihan terhadap nama-nama kandidat yang mulai beredar. Adapun kandidat lain masih berada di bawah angka 7 persen.

”Nama Ipuk Fiestandani masih mendapatkan tingkat elektabilitas atau keterpilihan tertinggi dibanding nama-nama kandidat lain pada berbagai simulasi pemilihan,” ujar Ari.

Pada simulasi empat nama dengan menyandingkan Ipuk, Sumail Abdullah, Abdul Malik, dan Ali Makki, Ipuk mendapatkan elektabilitas tertinggi, masing-masing secara berurutan 55,0 persen; 5,2 persen; 3,4 persen; dan 2,3 persen.

Sedangkan sisanya belum menentukan pilihan atau menjawab rahasia. Pada simulasi tiga nama, yaitu Ipuk, Sumail, dan Ali Makki, Ipuk tetap mendapatkan elektabilitas yang tertinggi masing-masing 55,9 persen; 5,9 persen; dan 2,5 persen.

Baca Juga: Deretan 5 Perusahaan Otobus Legendaris di Indonesia, Mengaspal Lebih Dari Setengah Abad

Sedangkan untuk simulasi pada nama Ipuk dan Ratna Ani Lestari, masing-masing mendapatkan tingkat elektabilitas 56,2 persen dan 3,0 persen.

Sedangkan sisanya menjawab rahasia atau belum menentukan. Pada simulasi Ipuk dan Sugirah, masing-masing mencapai 59,1 persen dan 2,0 persen, adapun yang lain menjawab rahasia.

Adapun pada simulasi Ipuk dan Ahmad Munib, masing-masing mendapatkan 58,4 persen dan 3,2 persen, sedangkan sisanya menjawab rahasia dan belum menentukan pilihan.

Baca Juga: Dihuni 900 Orang, Lapas IIA Banyuwangi Siapkan 2 TPS Khusus Untuk Perhelatan Pilkada Serentak 2024

Sementara itu, pada simulasi dua nama, yaitu Ipuk dan Abdul Malik, masing-masing mendapatkan 59,1 persen dan 3 persen, dan sisanya menjawab rahasia dan belum menentukan pilihan.

Pada simulasi nama Ipuk dan Sumail, masing-masing mendapat elektabilitas 56,6 persen dan 7 persen, sedangkan sisanya menjawab rahasia dan belum menentukan pilihan.

Ari memaparkan, sebaran dukungan terhadap Ipuk cukup merata, baik pada aspek demografis maupun geografis. Ipuk unggul merata pada segmen pemilih Jawa, Oseng, Madura, maupun suku lainnya.