BANYUWANGI – Di tahun 2018, Kementerian Pertanian (Kementan) RI menargetkan produksi padi Banyuwangi sebanyak 782.839 ton atau lebih kecil dari realisasi produksi padi tahun 2017 yang mencapai 817.478 ton.
“Penetapan target produksi itu dilakukan Kementan pada rapat koordinasi nasional Upsus pajale (padi, jagung, dan kedelai). Target yang diberikan pada Banyuwangi itu dalam rangka mendukung suksesnya swasembada pangan nasional,” kata Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Arief Setiawan.
Produksi padi Banyuwangi tahun 2017, jelas dia, meningkat dari produksi tahun 2016. Pada tahun 2016, produksi padi 798.623 ton, sedangkan pada 2017 meningkat menjadi 817.478 ton. Hanya produktivitas tahun 2017, turun menjadi 65,50 kuintal setiap hektare. Sedangkan produktivitas tahun 2016 tercatat sekitar 65,95 kuintal per hekatre meningkat .
“Luas panen tahun 2016 hanya 119.894 hektare, sedangkan tahun 2017 menjadi 124.811 hektare,” kata Arif.
Sementara untuk target produktivitas tahun 2018 naik menjadi 65,87 kuintal per hektare. Untuk luas panen juga ikut diturunkan menjadi 118.846 hektare.
Terkait alasan kenapa target produksi turun dari realisasi 2017? Arief mengungkapkan, target diturunkan dari realisasi tahun 2017 karena beberapa faktor. Salah satu faktornya adalah cuaca ekstrem yang terjadi pada akhir 2017 hingga awal 2018.
“Walau targetnya turun namun kita akan berupaya maksimal meningkatkan produktivitas padi setiap hektare,” pungkasnya.