Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tak Dapat Restu Pihak Kepolisian, Adu Sound di Sumbersewu Terancam Gagal Digelar

tak-dapat-restu-pihak-kepolisian,-adu-sound-di-sumbersewu-terancam-gagal-digelar
Tak Dapat Restu Pihak Kepolisian, Adu Sound di Sumbersewu Terancam Gagal Digelar
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RadarBanyuwangi.id – Masyarakat Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar punya tradisi unik untuk menyambut Lebaran, yaitu adu sound system atau sound battle.

Sayangnya event tahunan yang ikonik itu, masih belum mendapatkan izin dari kepolisian.

Panitia adu sound Sumbersewu, Sigit mengaku agenda adu sound hanya kegiatan silaturahmi dan ajang memutar musik bersama.

“Bukan sound battle, kami hanya kumpulan mutar musik bareng,” dalihnya.

Baca Juga: Kelompok Musik Gugah Sahur di Cluring Bentrok, Polisi Terpaksa Ambil Tindakan Tegas

Sigit mengaku menggelar audiensi dengan forum pimpinan kecamatan (Forpimka) Muncar, itu untuk koordinasi pelaksanaan kegiatan adu sound system.

“Kami siap mematuhi segala aturan yang ditetapkan, yang penting kami diziinkan,” katanya.

Kepala Desa Sumbersewu, Wastono mengaku kegiatan adu sound itu tradisi yang sudah ada sejak 1980-an. Hanya saja, kebiasaan menggunakan sound system dengan kekuatan ribuan watt, baru ada sejak 2000-an.

“Ini ikon Desa Sumbersewu. Kami berharap kegiatan ini masih diizinkan, meski dengan syarat dan ketentuan atau peraturan yang telah ditetapkan,” katanya.

Baca Juga: Pegang Benda Misterius di Jalan, Jempol Jari Bocah Asal Desa Sambirejo Banyuwangi Nyaris Putus, Penyebabnya Ternyata Ini

Dia khawatir jika kegiatan adu sound tersebut ditiadakan, lama kelamaan ikon adu sound akan hilang dan tidak ada lagi ikon destinasi.

“Kami gelar selama tiga hari, puncaknya pada malam takbir hari raya Idul Fitri, penontonnya selalu ramai,” jelas Wastono.

Kapolsek Muncar, Kompol Ali Masduki mengaku kegiatan ini baik karena merupakan syiar agama, yakni takbir. Hanya saja, pelaksanaan battle soundnya harus diluruskan.

Baca Juga: Bantu Angkutan Lebaran 2024 di Selat Bali, 4 Kapal Ukuran Jumbo Disiagakan Layani Rute Ketapang–Gilimanuk


Page 2


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Masyarakat Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar punya tradisi unik untuk menyambut Lebaran, yaitu adu sound system atau sound battle.

Sayangnya event tahunan yang ikonik itu, masih belum mendapatkan izin dari kepolisian.

Panitia adu sound Sumbersewu, Sigit mengaku agenda adu sound hanya kegiatan silaturahmi dan ajang memutar musik bersama.

“Bukan sound battle, kami hanya kumpulan mutar musik bareng,” dalihnya.

Baca Juga: Kelompok Musik Gugah Sahur di Cluring Bentrok, Polisi Terpaksa Ambil Tindakan Tegas

Sigit mengaku menggelar audiensi dengan forum pimpinan kecamatan (Forpimka) Muncar, itu untuk koordinasi pelaksanaan kegiatan adu sound system.

“Kami siap mematuhi segala aturan yang ditetapkan, yang penting kami diziinkan,” katanya.

Kepala Desa Sumbersewu, Wastono mengaku kegiatan adu sound itu tradisi yang sudah ada sejak 1980-an. Hanya saja, kebiasaan menggunakan sound system dengan kekuatan ribuan watt, baru ada sejak 2000-an.

“Ini ikon Desa Sumbersewu. Kami berharap kegiatan ini masih diizinkan, meski dengan syarat dan ketentuan atau peraturan yang telah ditetapkan,” katanya.

Baca Juga: Pegang Benda Misterius di Jalan, Jempol Jari Bocah Asal Desa Sambirejo Banyuwangi Nyaris Putus, Penyebabnya Ternyata Ini

Dia khawatir jika kegiatan adu sound tersebut ditiadakan, lama kelamaan ikon adu sound akan hilang dan tidak ada lagi ikon destinasi.

“Kami gelar selama tiga hari, puncaknya pada malam takbir hari raya Idul Fitri, penontonnya selalu ramai,” jelas Wastono.

Kapolsek Muncar, Kompol Ali Masduki mengaku kegiatan ini baik karena merupakan syiar agama, yakni takbir. Hanya saja, pelaksanaan battle soundnya harus diluruskan.

Baca Juga: Bantu Angkutan Lebaran 2024 di Selat Bali, 4 Kapal Ukuran Jumbo Disiagakan Layani Rute Ketapang–Gilimanuk