Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Terduga Teroris di Banyuwangi Bukan Anggota Peradi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Peristiwa Nasional
Terduga Teroris di Banyuwangi Bukan Anggota Peradi

BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id – Eks Ketua DPC Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Banyuwangi, Misnadi, S.H., M.H, angkat bicara soal seorang terduga teroris berinisial SN yang diketahui berprofesi sebagai pengacara.

Mantan Ketua Peradi Banyuwangi dua periode itu memastikan jika SN, terduga teroris yang diamankan Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Sabtu (3/6/2023) kemarin, bukan anggota Peradi.

“Terduga teroris itu bukan anggota Peradi. Karena saya hafal betul dengan anggota saya sendiri,” ujar Misnadi yang baru lengser sebagai Ketua Peradi Banyuwangi, 27 Mei 2023 lalu.

Menurutnya, anggota yang tergabung dalam Peradi Banyuwangi telah terdaftar dalam data base. Sejauh ini, total anggotanya berjumlah 196 orang.

“Foto, Kartu Tanda Pengenal Anggota (KTPA), termasuk Ijazahnya, semua ada di data base,” kata Misnadi, Minggu (4/6/2023).

Makanya saat mendengar kabar ada salah satu pengacara ditangkap Densus 88 Antiteror, pihaknya langsung melakukan pengecekan kepada admin Peradi Banyuwangi.

“Begitu ada kejadian, saya telpon admin. Tolong cek namanya ini, ada tidak di keanggotaan. Setelah di cek dan tahu fotonya, ternyata bukan anggota Peradi,” tegasnya.

Misnadi juga mengaku tidak kenal dengan sosok SN, terlebih karena dia bukan anggota Peradi. 

“Saya tidak kenal dengan SN. Kalau semua anggota Peradi saya tahu. Tapi saya dengar-dengar SN ini tergabung dalam perhimpunan advokat lainnya,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, terduga teroris SN ditangkap di rumahnya oleh Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Sabtu (3/6/2023) sekitar pukul 12.00 WIB.

Selain pengacara, warga Dusun Susukan Kidul, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, itu merupakan seorang dosen dan memiliki lembaga pendidikan berupa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) At Taubah di tempat tinggalnya.

Penangkapan SN dibenarkan Kepala Desa Gladag, Haidir Sidqi, bahwasanya ada salah satu warganya yang dijemput Tim Densus 88.

“Iya benar. Kami menerima informasi bahwa ada salah satu warga yang ditangkap Densus 88,” kata Haidir.

SN diamankan oleh sejumlah orang menggunakan mobil.

“Tahu-tahu ditangkap di dalam rumahnya oleh sejumlah orang menggunakan mobil. Lebih lanjutnya kami masih belum tahu,” jelas Haidir.

Sedangkan pada saat penangkapan, Haidir mengaku tidak mengetahui secara pasti. Sebab dia sedang terlelap tidur.

“Saya kaget tadi waktu dikabari, saya pas tidur soalnya,” ujarnya. 

Terpisah, Kapolsek Rogojampi Kompol Sudarsono mengaku tidak tahu persis terkait dengan adanya kabar penangkapan warga terduga teroris tersebut.

“Mohon maaf saya tidak tahu persis ya,” ujar Kapolsek. 

Kendati demikian, Sudarsono mengaku sudah mendengar kabar jika ada warga di wilayah hukumnya diduga ditangkap oleh Tim Densus 88 Antiteror. 

Ia menyarankan terkait penangkapan SN bisa langsung dikonfirmasi ke Polresta Banyuwangi.

“Lebih jelasnya langsung konfirmasi ke Polresta Banyuwangi,” pinta Kapolsek.

Sedangkan Kasi Humas Polresta Banyuwangi Iptu Agus Winarno mengaku belum menerima kabar terkait penangkapan tersebut.

“Mohon maaf saya belum terima kabar tersebut, karena saya masih di luar kota,” tutur Agus.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Bahrullah



source