Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tiga Wastafel tak Bisa Dipakai

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

rusakkGENTENG – Bangunan baru Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Genteng wetan, Kecamatan Genteng, butuh sentuhan perbaikan. Proyek milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi yang pengerjaannya baru selesai akhir tahun anggaran 2014 lalu itu ternyata sudah banyak yang rusak.

Salah satu gerbang tidak bisa di  gunakan Karena roda pagar menggantung. Tiga wastafel di justu itu rusak dan copot. Selain itu, gentingnya juga tidak rata dan plafonya bocor. “Kondisi seperti itu sudah sejak awal,” cetus Andik hariyanto, 29, salah satu petugas piket Pustu Desa Genteng Wetan.  Proyek pembangunan Pustu Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, itu telah menghabiskan dana sebesar Rp 268 juta lebih.

Dana sebesar itu berasal dari APBD Banyuwangi tahun anggaran 2014. “Sudah lama rusak tapi juga belum di perbaiki,” terangnya.  ‘Tiga warga yang ada, jelas dia, sejak awal sudah rusak. Kini malah semakin parah karena bocor semua. Sambungan salah satu wastafel itu telah lepas. “wastafel di gudang, ruang depan, dan ruang pemeriksaan, rusak semua.” ungkapnya.

Pintu gerbang di bagian selatan, jelas dia, sampai saat ini belum pernah dibuka. Sebab, roda pagar tidak menyentuh tanah dan menggantung. “Kalau dibuka, menutupnya itu kesulitan,” terangnya. Kepala Puskesmas Genteng Wetan, Suroso, mengatakan tidak tahu-menahu tentang pembangunan pustu di wilayahnya. Sebab, pihaknya hanya terima jadi tanpa terlibat dalam proses pembangunan. “Kita terima jadi. Kontraktor yang mengurusi semua,” katanya.

Terkait kondisi bangunan yang masih menyisakan permasalahan, Suroso mengaku telah menyampaikan pada Dinkes Banyuwangi. “Semuanya sudah kita laporkan pada Dinas Kesehatan Banyuwangi,” tegasnya. Suroso mengaku pernah dapat laporan dari karyawan kalau pihak kontraktor pernah datang proyek pustu itu. Tapi, kedatangannya itu tidak pernah koordinasi dengan puskesmas. “Saya dikasih tau staf, kalanya ada (pelaksana proyek) yang datang. seharusnya mereka hubungi kami,” cetusnya.

Selain proyek pembangunan yang sudah banyak rusak, kendala lain di pustu itu tidak adanya saluran air. “Saluran airnya belum ada, terpaksa kita menyalur ke PDAM,” ujarnya pada jawa Pos Radar Genteng. (radar)