Radarbanyuwangi.id – Siapa sangka melalui penjualan bunga, dalam sehari mampu memperoleh pendapatan hingga jutaan rupiah.
Itu terjadi saat momen menjelang Ramadan. Seperti yang dirasakan penjual bunga tabur di Pasar Genteng 2, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Ika Ronita, 34, warga Dusun Kopen, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng.
Dia mengaku, omset penjualan bunga menjelang Ramadan meningkat drastis.
“Mau Ramadan ada tradisi takziah ke makam, jadi masyarakat berbondong-bondong beli bunga,” ujarnya.
Pada hari biasa, terang Ika, omset penjualan bunga tabur maksimal Rp 100 ribu.
Jumlah itu meningkat drastis pada momen menjelang Ramadan yang mencapai jutaan rupiah.
“Dalam sehari bisa tembus Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta,” ungkapnya.
Pendapatan itu bagi Ika sangat fantastis selama berjualan bunga. Permintaan bunga tabur dari warga yang akan ziarah kubur, sangat besar sekali.
“Kebutuhan bunga tabur untuk makam memang tinggi,” terangnya.
Di lapak dagangannya, Ika menjual berbagai jenis bunga. Mulai bunga sedap malam, bunga mawar dengan berbagai warna, hingga bunga kertas.
“Bunga yang memiliki warna cerah paling digandrungi masyarakat,” katanya.
Harga bunga tabor, jelas dia, itu bervariasi mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 10 ribu per bungkus.
Untuk bunga sedap malam, dijual Rp 10 ribu untuk tiga tangkai. “Saya sirami air biar kelihatan lebih segar,” ucapnya.
Selain bunga mawar dengan berbagai warna yang paling digandrungi peziarah, masih kata dia, bunga sedap malam juga menjadi primadona para pembeli, terbukti stoknya sering habis.
“Kalau hari biasa saya sediakan 100 tangkai, untuk Ramadan ini bisa habis 1.000 tangkai,” katanya.
Page 2
Selasa, 12 Maret 2024 | 10:40 WIB
Page 3
Radarbanyuwangi.id – Siapa sangka melalui penjualan bunga, dalam sehari mampu memperoleh pendapatan hingga jutaan rupiah.
Itu terjadi saat momen menjelang Ramadan. Seperti yang dirasakan penjual bunga tabur di Pasar Genteng 2, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Ika Ronita, 34, warga Dusun Kopen, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng.
Dia mengaku, omset penjualan bunga menjelang Ramadan meningkat drastis.
“Mau Ramadan ada tradisi takziah ke makam, jadi masyarakat berbondong-bondong beli bunga,” ujarnya.
Pada hari biasa, terang Ika, omset penjualan bunga tabur maksimal Rp 100 ribu.
Jumlah itu meningkat drastis pada momen menjelang Ramadan yang mencapai jutaan rupiah.
“Dalam sehari bisa tembus Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta,” ungkapnya.
Pendapatan itu bagi Ika sangat fantastis selama berjualan bunga. Permintaan bunga tabur dari warga yang akan ziarah kubur, sangat besar sekali.
“Kebutuhan bunga tabur untuk makam memang tinggi,” terangnya.
Di lapak dagangannya, Ika menjual berbagai jenis bunga. Mulai bunga sedap malam, bunga mawar dengan berbagai warna, hingga bunga kertas.
“Bunga yang memiliki warna cerah paling digandrungi masyarakat,” katanya.
Harga bunga tabor, jelas dia, itu bervariasi mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 10 ribu per bungkus.
Untuk bunga sedap malam, dijual Rp 10 ribu untuk tiga tangkai. “Saya sirami air biar kelihatan lebih segar,” ucapnya.
Selain bunga mawar dengan berbagai warna yang paling digandrungi peziarah, masih kata dia, bunga sedap malam juga menjadi primadona para pembeli, terbukti stoknya sering habis.
“Kalau hari biasa saya sediakan 100 tangkai, untuk Ramadan ini bisa habis 1.000 tangkai,” katanya.