sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kabar duka mendalam menyelimuti keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny yang berlokasi di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo.
Peristiwa tragis ini menjadi perhatian masyarakat luas setelah insiden di area masjid pesantren tersebut menelan 53 korban jiwa.
Berbagai pemberitaan dan sorotan media muncul, sebagian di antaranya menyoroti kemungkinan adanya kesalahan konstruksi bangunan yang menjadi penyebab utama musibah tersebut.
Baca Juga: Resmi! Politeknik Darussalam (POLIDA) Blokagung Diluncurkan, Kampus Pesantren Pertama di Banyuwangi
Situasi ini membuat pengasuh pondok pesantren, KH. Abdus Salam Mujib, turut mendapat tekanan dan kritik dari sejumlah pihak.
Menanggapi hal tersebut, KH. Abdus Salam Mujib memberikan pernyataan kepada media sebagai bentuk keteguhan dan keikhlasan di tengah cobaan besar.
“Saya kira memang ini takdir dari Allah. Jadi semuanya harus bisa bersabar dan mudah-mudahan diberi ganti oleh Allah yang lebih baik. Diberi pahala yang sangat besar, dan semoga dibalas dengan kebaikan oleh Allah,” ujar KH. Abdus Salam Mujib kepada DetikJatim, Selasa (30/9/2025).
Baca Juga: Kisah KH Yazid Karimullah: Santri Setia Kiai As’ad, Pendiri Pesantren Besar Jember yang Pernah Dimarahi Sang Guru
Pernyataan tersebut mendapat dukungan dari Lora Ismail Al Kholili, yang menyampaikan pandangannya melalui akun Instagram pribadi.
Ia menegaskan bahwa ucapan KH. Abdus Salam Mujib mencerminkan keteguhan iman di tengah tekanan berat.
“Saya justru tidak membaca seperti itu. Bisa jadi di tengah tanggung jawab moral dan tekanan yang sangat berat, di tengah tuntutan untuk tetap kuat dan menguatkan yang lain, beliau mengingat ayat At-Taubah: 51 yang artinya: Katakanlah, tidak ada yang menimpa kami kecuali apa yang telah Allah takdirkan untuk kami,” tulis Lora Ismail.
Penulis: M. Idrus Nur Zamzami | Mahasiswa Magang Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIMSYA Banyuwangi