Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tubuh Korban Terluka hingga 30 Persen

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SEMENTARA itu, Suryono, 72, bersama istri Khoyimah, 55, dan dua anaknya Hadi Sofyan, 24, dan M Ibnu Mubarok, 18, yang terbakar akibat gas elpiji di dapur rumahnya bocor, kondisinya sudah mulai membaik.

Para korban yang semua tinggal di Dusun Melik, Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono, dan sempat menjalani perawatan khusus di IGD RSUD Genteng, itu sudah dipindah ke ruang bedah perawatan. “Kondisinya stabil,” terang Humas RSUD Genteng, dr Sugiyo Sastro.

Menurut dr Sugiyo, akibat gas elpiji bocor di rumahnya itu tubuh Suryono mengalami luka bacar sekitar 30 persen, sedang Khoyimah dan keduanya anaknya luka bakar pada tubuhnya sekitar 25 persen. “Yang terbakar itu di bagian tubuh, sekitar wajah, tangan, dan kaki,” ungkapnya.

Empat korban yang masih dalam satu keluarga itu, jelas dia, telah mendapatkan perawatan. Dan kini, kondisinya juga terus membaik. “Mereka masih harus menjalani perawatan sampai luka bakarnya aman,” katanya.

Kapolsek Srono AKp Achmad Junaedi menyampaikan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran akibat gas elpiji bocor ini. Empat korban yang masih dalam satu keluarga itu, semuanya selamat dan kini dirawat di RSUD Genteng. “Ini bukan gas elpiji meledak, tapi gas elpoji bocor,” cetusnya.

Menurut Kapolsek, api yang membakar empat korban dan perabotan rumah di dapur itu berasal dari korek yang dinyalakan Suryono. Api dari korek itu, menyambar gas dari elpiji yang bocor. “Selang regulator bocor dan tersulut api korek,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Itu dibuktikan, lanjut Kapolsek, selang regulator dan tabung gas elpiji tiga kilogram yang masih utuh. Untuk keperluan penyelidikan, barang itu kini diamankan di polsek. “Kita masih akan menyelidiki penyebab terbakarnya korban,” ujarnya.(gas/abi)

source