radarbanyuwangi.jawapos.com – Pengeboran dan pengecoran 15 lubang di titik kedua perbaikan Jalur Gumitir, tepatnya di dekat warung Khokap, telah rampung.
Namun, proses pengelupasan eksisting proyek tidak bisa langsung dilakukan.
Pelaksana proyek, Muafi, menjelaskan penanganan longsor di lokasi tersebut menggunakan pendekatan berbeda dibanding titik perbaikan pertama di tikungan Mbah Singo.
Hal itu karena lokasi ini sebelumnya mengalami longsoran parah sebelum diperbaiki.
“Kalau hanya dibor dan dicor seperti ini tidak cukup,” kata Afi, sapaan Muafi, kepada Jawa Pos Radar Genteng, Senin (18/8/2025).
Afi menyebut, selain harus dilakukan pengecoran untuk mengunci 15 lubang bore pile, lokasi tersebut juga membutuhkan pemasangan bronjong sepanjang 30 meter.
“Ini masih belum bisa pengelupasan eksisting. Harus dikunci dengan cor, kemudian dipasang bronjong di tebing yang dulu longsor itu sepanjang 30 meter,” jelasnya.
Baca Juga: Perbaikan Jalur Gumitir Habiskan Anggaran Rp15,7 Miliar, Target Rampung Awal Pekan Depan
Menurut Afi, sebelumnya tebing yang longsor itu memang sudah diuruk menggunakan campuran pasir dan batu (sirtu).
Namun, urukan itu hanya bersifat sementara untuk jalur mesin bore pile.
“Harus tetap dipasangi bronjong sebagai penguat. Setelah bronjong rampung, baru kita upayakan pengelupasan eksisting proyek menggunakan mesin cold milling,” tandasnya.
Afi mengaku masih belum bisa memastikan panjang area perbaikan di lokasi tersebut.
“Jika hitungan awal sekitar 30 meter, tapi nanti untuk finishing, pengaspalan, dan pemasangan pembatas jalan (guardrail) bisa saja bertambah,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, perbaikan titik kedua di kilometer 235+100 Jalur Gumitir mulai dilakukan sejak Rabu (13/8).
Page 2

Senin, 18 Agustus 2025 | 03:23 WIB
Page 3
radarbanyuwangi.jawapos.com – Pengeboran dan pengecoran 15 lubang di titik kedua perbaikan Jalur Gumitir, tepatnya di dekat warung Khokap, telah rampung.
Namun, proses pengelupasan eksisting proyek tidak bisa langsung dilakukan.
Pelaksana proyek, Muafi, menjelaskan penanganan longsor di lokasi tersebut menggunakan pendekatan berbeda dibanding titik perbaikan pertama di tikungan Mbah Singo.
Hal itu karena lokasi ini sebelumnya mengalami longsoran parah sebelum diperbaiki.
“Kalau hanya dibor dan dicor seperti ini tidak cukup,” kata Afi, sapaan Muafi, kepada Jawa Pos Radar Genteng, Senin (18/8/2025).
Afi menyebut, selain harus dilakukan pengecoran untuk mengunci 15 lubang bore pile, lokasi tersebut juga membutuhkan pemasangan bronjong sepanjang 30 meter.
“Ini masih belum bisa pengelupasan eksisting. Harus dikunci dengan cor, kemudian dipasang bronjong di tebing yang dulu longsor itu sepanjang 30 meter,” jelasnya.
Baca Juga: Perbaikan Jalur Gumitir Habiskan Anggaran Rp15,7 Miliar, Target Rampung Awal Pekan Depan
Menurut Afi, sebelumnya tebing yang longsor itu memang sudah diuruk menggunakan campuran pasir dan batu (sirtu).
Namun, urukan itu hanya bersifat sementara untuk jalur mesin bore pile.
“Harus tetap dipasangi bronjong sebagai penguat. Setelah bronjong rampung, baru kita upayakan pengelupasan eksisting proyek menggunakan mesin cold milling,” tandasnya.
Afi mengaku masih belum bisa memastikan panjang area perbaikan di lokasi tersebut.
“Jika hitungan awal sekitar 30 meter, tapi nanti untuk finishing, pengaspalan, dan pemasangan pembatas jalan (guardrail) bisa saja bertambah,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, perbaikan titik kedua di kilometer 235+100 Jalur Gumitir mulai dilakukan sejak Rabu (13/8).