Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Usai 8 Hari Tak Beroperasi, Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Kembali Berlayar

usai-8-hari-tak-beroperasi,-kapal-cepat-banyuwangi-denpasar-kembali-berlayar
Usai 8 Hari Tak Beroperasi, Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Kembali Berlayar

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Kapal cepat yang melayani penyeberangan dari Pelabuhan Marina Boom Banyuwangi-Pelabuhan Serangan Denpasar Bali sempat tak beroperasi selama 8 hari karena cuaca buruk.

Hal tersebut diungkapkan Kepala UPT Pelabuhan Pengumpan Regional Marina Boom Banyuwangi, Hari Yulianto saat mengungkap tingginya animo masyarakat terhadap kapal cepat tersebut.

“Sejak 23 launching perdana sampai saat ini terus naik, namun beberapa waktu lalu sempat ada kendala karena faktor cuaca. Saat itu okupansinya sangat tinggi mencapai lebih dari 150 perhari,” urai Hari, Senin (11/8/2025).

Baca juga: Pelabuhan Sanur Kembali Beroperasi Normal Setelah Kapal Cepat Tenggelam

Namun meski jumlah peminat kapal cepat sangat tinggi, lebih dari 1.000 penumpang sejak launching, pihak-pihak terkait tetap berupaya untuk mengutamakan keamanan dan kenyamanan penumpang di tengah kendala cuaca yang terjadi.

Kapal yang telah melakukan perjalanan dan mendekati Denpasar Bali pun memutuskan kembali ke Pantai Marina Boom Banyuwangi karena kendala cuaca.

“Alhamdulillah saat ini sudah beroperasi kembali, sudah dua hari,” tuturnya.

Hari pertama setelah kembali beroperasi, kapal membawa sekitar 80 penumpang yang disebut Hari meski tidak banyak.

Namun angka tersebut merupakan catatan yang bagus untuk kapal yang beberapa hari tak beroperasi.

Dia pun berharap awal yang bagus setelah memulai kembali menjadi penguat tonggak awal yang telah terjalin untuk mengupayakan kemajuan Jawa Timur dan Banyuwangi serta Bali.

“(Tujuan) ini kita sinergikan dengan pelaku wisata di Banyuwangi yang melayani area boom ke destinasi-destinasi wisata,” ujarnya.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, 120 Perjalanan Kapal Cepat di Pelabuhan Sanur Bali Dibatalkan

Sementara itu, dikonfirmasi, Kepala Cabang kapal cepat Express Bahari Banyuwangi, Mutashim Billah membenarkan bahwa kapal Express Bahari Banyuwangi-Denpasar sempat tak berlayar karena cuaca buruk.

“Untuk ombaknya kisaran 3,5-4,0 meter, kecepatan anginnya 19-20 knot. Kalau di peringatan BMKG bukan lagi kuning tapi sudah oranye warnanya,” urai Mutashim.

Dilansir dari situs Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), warna oranye pada informasi peringatan dini cuaca atau wilayah potensi meluas, menunjukkan tingkat kewaspadaan yang lebih tinggi dibandingkan warna kuning.

Warna oranye menunjukkan kondisi siaga potensi cuaca ekstrem atau mengindikasikan adanya potensi cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!