ngopibareng.id
Kesuksesan penyelenggaraan Gandrung Sewu 2025 sempat dinodai peredaran video yang isinya kurang mengenakkan. Video tersebut mengabarkan penari Gandrung Sewu mengaku harus membayar tiket masuk ke area Pantai Boom Marina, saat gladi bersih, Jumat, 24 Oktober 2025. Belakangan dipastikan kabar tersebut tidak benar. Pembuat video mengakui tidak ada tarikan tiket untuk penari.
Kepastian bahwa konten dalam video yang diunggah beberapa akun media sosial ini adalah hoaks terungkap dalam pertemuan antara manajemen PT. Pelindo Properti Indonesia (PPI) selaku pengelola Pantai Boom Marina, perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, koordinator penari wilayah Cluring, pembuat video viral, hingga pihak yang memviralkan video.
Pertemuan tersebut digelar di salah satu kafe di wilayah Kecamatan Cluring, Senin, 27 Oktober 2025. Dalam pertemuan tersebut, akhirnya diketahui bahwa informasi dalam video tersebut tidak benar adanya. Dalam forum tersebut peserta Gandrung Sewu yang menyebarkan kabar tersebut mengakui telah berbohong. Persoalan inipun diselesaikan secara kekeluargaan.
General Manager PPI Banyuwangi, Nurilma Septanti mengatakan, peristiwa dalam video tersebut terjadi pada Jumat, 24 Oktober 2025 yakni pada saat gladi bersih Gandrung Sewu. Dia menegaskan, tidak ada terikan tiket masuk untuk penari.
“Kami mengecek rekaman CCTV di area tiketing tidak ada transaksi pembayaran tikecting peserta Gandrung Sewu yang masuk di kawasan Boom Marina,” jelasnya.
Tanti menambahkan, pihaknya tidak menuntut apapun. Dia menyebut, semua sepakat menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan dan saling memaafkan.
“Kami semua bersepakat untuk menyelesaikan secara kekeluargaan dan saling memaafkan,” ungkapnya.
Dalam video yang sempat viral, disampaikan penari harus membayar tiket masuk sebesar Rp7.500. Pembuat konten tersebut adalah seorang siswi sebuah SMP di wilayah Kecamatan Cluring. Dia memang salah satu penari gandrung dalam Festival Gandrung Sewu. DRA sempat mengaku membayar tiket melalui kaca bus kepada petugas keamanan Pantai Boom Marina.
Setelah dikonfrontasi dengan petugas keamanan dan ticketing PPI, Tinu Bagas Saputra dan Eva Indriyani diperoleh fakta bahwa peristiwa tersebut tidak terjadi.
Hal ini dikuatkan Koordinator pendamping Penari Gandrung Sewu dari Kecamatan Cluring, Qurrota Akyun, dengan tegas membantah adanya pembayaran tiket masuk bagi penari. Sebab dirinya yang turun dari bus untuk membayar tiket parkir kendaraan.
“Tidak benar ada pembayaran tiket masuk per penari. Yang saya bayarkan hanya biaya parkir kendaraan. Saya yang turun langsung ke loket menemui petugas ticketing dan membayar biaya parkir kendaraan sebesar Rp20.000,” tegasnya.
Akhirnya, siswi pembuat video itupun mengakui apa yang disampaikan dalam video tersebut adalah tidak benar. Dia juga menyampaikan tidak ada transaksi pembayaran tiket masuk sama sekali.
“Saya sampaikan mohon maaf kepada semua pihak. Mohon maaf video yang saya buat telah gaduh di dunia maya,” kata siswi tersebut.







