sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kepolisian Daerah Jawa Barat menegaskan bahwa kabar penyerangan aparat ke Universitas Islam Bandung (Unisba) tidak benar.
Polda Jabar menyebut gas air mata yang sampai ke area kampus bukan ditembakkan ke dalam, melainkan terbawa angin usai dilepaskan ke jalan raya.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Hendra Rochmawan, menanggapi viralnya tudingan bahwa polisi masuk ke kampus dan menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa.
Baca Juga: George Soros hingga BRICS: Kontroversi di Balik Demo Ricuh Indonesia
Menurut Hendra, peristiwa berawal ketika patroli gabungan TNI-Polri menemukan adanya aksi pembakaran ban, tumpukan batu, dan blokade jalan di kawasan Tamansari, Bandung.
Sekelompok orang berpakaian hitam yang diduga sebagai kelompok anarko disebut mencoba memprovokasi aparat agar masuk ke kampus.
“Mereka merancang skenario provokator dengan harapan petugas terpancing menyerang masuk ke kampus Unisba,” ujar Hendra dalam keterangan resmi yang dikutip JawaPos.com, Selasa (2/9).
Baca Juga: BEM SI Mendadak Batalkan Demo Besar, Ada Apa?
Namun aparat disebut tidak terprovokasi.
Penyisiran tetap dilakukan di jalan raya.
Meski demikian, kelompok yang diduga anarko justru melakukan provokasi dari dalam kampus dengan melempar bom molotov ke arah tim patroli.
Baca Juga: Aparat Tembakkan Gas Air Mata ke Kampus UNISBA, Situasi Mencekam
Hendra menegaskan bahwa gas air mata hanya ditembakkan ke arah jalan raya.
Tersapu angin, sebagian gas kemudian masuk ke area parkiran Unisba.
Page 2

Selasa, 2 September 2025 | 11:43 WIB
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kepolisian Daerah Jawa Barat menegaskan bahwa kabar penyerangan aparat ke Universitas Islam Bandung (Unisba) tidak benar.
Polda Jabar menyebut gas air mata yang sampai ke area kampus bukan ditembakkan ke dalam, melainkan terbawa angin usai dilepaskan ke jalan raya.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Hendra Rochmawan, menanggapi viralnya tudingan bahwa polisi masuk ke kampus dan menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa.
Baca Juga: George Soros hingga BRICS: Kontroversi di Balik Demo Ricuh Indonesia
Menurut Hendra, peristiwa berawal ketika patroli gabungan TNI-Polri menemukan adanya aksi pembakaran ban, tumpukan batu, dan blokade jalan di kawasan Tamansari, Bandung.
Sekelompok orang berpakaian hitam yang diduga sebagai kelompok anarko disebut mencoba memprovokasi aparat agar masuk ke kampus.
“Mereka merancang skenario provokator dengan harapan petugas terpancing menyerang masuk ke kampus Unisba,” ujar Hendra dalam keterangan resmi yang dikutip JawaPos.com, Selasa (2/9).
Baca Juga: BEM SI Mendadak Batalkan Demo Besar, Ada Apa?
Namun aparat disebut tidak terprovokasi.
Penyisiran tetap dilakukan di jalan raya.
Meski demikian, kelompok yang diduga anarko justru melakukan provokasi dari dalam kampus dengan melempar bom molotov ke arah tim patroli.
Baca Juga: Aparat Tembakkan Gas Air Mata ke Kampus UNISBA, Situasi Mencekam
Hendra menegaskan bahwa gas air mata hanya ditembakkan ke arah jalan raya.
Tersapu angin, sebagian gas kemudian masuk ke area parkiran Unisba.