Radarbanyuwangi.id – Lagi-lagi kebakaran terjadi. Kali ini, lahan di lokasi wisata Gumuk Talang Hill, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng terbakar pada Selasa (20/8) sekitar pukul 17.30. Meski tidak ada korban jiwa, tapi api merusak tempat wisata yang dikelola pemerintah desa itu.
Api yang sempat membesar itu, mulanya dipadamkan oleh warga sekitar dengan peralatan seadanya. Tapi, upaya ini gagal. Petugas pemadam kebakaran dan penyelamatan (Damkarmat) yang dapat laporan langsung meluncur dan memadamkan api. “Kami langsung bergerak ke lokasi setelah ada laporan,” ujar Koordinator Damkarmat Sektor Genteng, Sutikno.
Menurut Sutikno, dengan bantuan warga dan perangkat desa langsung melakukan pemadaman. Lokasi kebakaran ini berada di perbukitan yang tidak jauh dari pemukiman warga. “Untungnya, kebakaran cepat ditangani, sehingga tidak meluas,” katanya.
Ditanya asal api yang membakar tempat wisata itu, Sutikno memperkirakan dari puntung rokok yang dibuang sembarangan di lokasi itu. “Sepertinya dari putung rokok dari warga yang main di lokasi,” ungkapnya.
Baca Juga: Dishub Banyuwangi Dorong Pilot Drone Punya Lisensi Resmi: Ini Tujuan yang Diinginkan
Tidak ada kerugian material yang dilaporkan dalam kebakaran ini. Meski api bisa cepat diatasi, ia mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada, terutama saat musim kemarau. Kondisi lahan yang kering sangat rentan kebakaran. “Kami mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati, terutama di area yang rawan kebakaran,” tandasnya.
Kepala Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng H Sukri saat dikonfirmasi belum mengetahui pasti asal api yang membakar lokasi wisata Gumuk Talang Hill itu. “Tempat itu kalau sore biasanya dibuat main anak-anak, apa mereka sambil merokok atau tidak, saya tidak tahu,” katanya seraya menyampaikan yang terbakar itu di daerah lahan kosong.
Baca Juga: Imbas Karnaval, Jalur Pantura Banyuwangi-Situbondo Langganan Macet: Truk ke Pelabuhan Tanjung Wangi Ikut Terhambat
Wisata Gumuk Talang Hill ini sejak beberapa tahun lalu digarap menjadi destinasi wisata. Mulanya, mendapat suntikan dana sebesar Rp 100 juta. “Bantuan dana itu kita pakai untuk sarana dan prasarana,” ujarnya.
Untuk mengembangkan, terang dia, kini ada investor yang akan membantu untuk menggarap lokasi wisata di lahan milik pemerintah desa itu. Tapi, masih terkendala perizinan. “Sudah kita gelar musdes (musyawarah desa), menunggu izin,” cetusnya.(rei/abi)








