Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Danrem Puji Pertanian di Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Danrem-083-Baladhika-Jaya,-Kolonel-(Inf)-Wachid-Apriliyanto-(kiri),-bersama-istri-didampingi-Kepala-Dinas-Perhutbun,-Ikrori-Hudanto,-dalam-panen-raya-di-Dusun-Kumbo,-Desa-Gumirih,-kemarin.

SINGOJURUH – Direktorat jenderal (Ditjen) Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian RI, Ir. Suprapti, bersama Komandan Komando Resort Militer (Danrem) 083/Baladhika Jaya, Kolonel (inf) Wachid Apriliyanto, melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Singojuruh kemarin (29/8).

Dengan didampingi Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol (inf) Roby Bulan, Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (Disperhutbun) Banyuwangi, Ikrori Hudanto, dan Forpimka Singojuruh, mereka melakukan pengelolaan padi,  mulai membajak sawah, penanaman  padi, hingga panen raya di Dusun Kumbo, Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh.

“Kami sangat senang, lahan pertanian masih sangat luas, para petani juga masih bersemangat bercocok tanam,” ujar Danrem 083/Baladhika Jaya, Kolonel (Inf) Wachid Apriliyanto. Rasa bangga itu, terang dia, karena  bisa merasakan secara langsung pekerjaan yang dilakukan oleh petani mulai membajak sawah menggunakan hand tractor, menanam  padi, dan memanen padi secara langsung di persawahan Dusun  Kumbo, Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh.

“Semoga Banyuwangi sebagai lumbung padi nasional dan Jawa Timur bisa terus dipertahankan  dan ditingkatkan,” katanya. Kepala Dinas Perhutbun Banyuwangi, Ikrori Hudanto, mengatakan  luas sawah irigasi di Banyuwangi  saat ini mencapai 65.457 hektare.  Hasil produksi padi dalam kurun  waktu lima tahun terakhir (2010-  2015) mencapai 802.318 ton per  tahun.

“Produktivitas padi di Banyuwangi rata-rata 65,88 kuintal per hektare, lebih tinggi dibanding produktivitas padi di Jawa Timur yang berada di kisaran 59,81 kuintal per hektare,” ungkapnya.  Angka produktivitas padi di  Banyuwangi itu, terang Ikrori, juga telah melampaui rata-rata nasional  yang hanya 51,35 kuintal per hektare.

Sementara itu, rasio ketersediaan beras di Banyuwangi hingga 31 Juli 2016 sebesar 3,21 persen, yang berarti produksi beras di Banyuwangi masih  dalam kategori surplus. Tingginya produktivitas padi di Banyuwangi yang melampaui rata-rata provinsi dan nasional, itu tak lepas  dari upaya Pemkab Banyuwangi   melalui program upaya khusus (upsus) peningkatan produksi, yang bertujuan  mempercepat pencapaian swasembada pangan.

“Kita telah melakukan strategi dengan melakukan peningkatan luas tanam dan indeks pertanaman, peningkatan produk tivitas, dan penerapan teknologi alat mesin pertanian,” ungkapnya. Dalam kesempatan itu, juga dipertunjukkan penggunaan alat mesin pertanian (alsintan) berupa combine harvester (mesin permanen padi) dan rice transplanter (mesin penanam padi). (radar)