Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dermaga Pantai Boom Akan Dilengkapi Bengkel Kapal Pesiar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Kawasan dermaga kapal pesiar atau marina di Pantai Boom akan segera di lengkapi Banyuwangi International Yacht Club (BIYC), yang semakin mengukuhkan Banyuwangi sebagai daerah tujuan kelautan kelas dunia.

BIYC tersebut akan di bangun di lahan seluas 3.000 meter persegi yang dilengkapi restoran internasional, fasilitas penunjang pariwisata, serta sarana perawatan kapal pesiar yang digarap oleh salah satu perusahaan perkapalan Banyuwangi, PT Lundin Industry.

Sementara, 1.000 meter persegi diantaranya di gunakan untuk bangunan Club House dengan area stranding yang luas, yang berfungsi sebagai titik temu bagi wisatawan bahari dan kapal kapal pesiar yang akan berkunjung.

Dan kerja sama pembangunan BIYC ini telah di sepakati PT Pelindo Property Indonesia (PPI) dengan PT Lundin Industry.

Direktur Utama PT PPI Kokok Susanto mengatakan, untuk percepatan pembangunan marina, pihaknya berkolaborasi dengan pihak yang memiliki pengalaman dalam dunia kapal pesiar, termasuk PT Lundin yang dinilai mempunyai spesialisasi dalam pembuatan kapal pesiar dan kapal militer.

“Pelaksanaan pembangunan yacht club ini akan dimulai akhir bulan Maret 2018 dengan estimasi proyek selesai dalam waktu enam bulan,” ungkap Kokok.

“Saat ini, PPI masih menunggu Surat Ijin Kerja Keruk (SIKK) dari propinsi Jawa Timur,” imbuhnya.

Jika SIKK sudah turun maka langsung di lakukan pengerukan, yang di lanjutkan dengan pemancangan pembangunan dermaga ponton dengan kedalaman laut mencapai minus 4 meter.

Kawasan Boom Marina Banyuwangi merupakan dermaga dengan segala fasilitas pendukung untuk yacht (kapal layar ringan). Dermaga yang dibangun atas kerjasama PT PPI dan Pemkab Banyuwangi ini menjadi dermaga kapal pesiar terintegrasi pertama di Indonesia.

Direktur PT Lundin, John Lundin meyakini, pembangunan international yacht club menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Rata-rata turis kapal pesiar lebih suka berlabuh di marina yang menyediakan fasilitas pemeliharaan kapal.

“Bengkel yang segera dibangun ini bisa melayani kapal hingga bobot 100 GT,” ungkap John Lundin.

“Saat ini bengkel kapal pesiar baru ada di Jakarta dan Bali, maka kami yakin ini akan menjadi salah satu pilihan bagi pemilik kapal pesiar,” ujarnya.

Apalagi PT Lundin adalah perusahaan pembuat kapal yang memiliki banyak jaringan dengan produsen internasional suku cadang kapal. Nantinya bengkel ini bisa menerima 60 kapal yacht per tahun.

“BIYC ini juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung terbaik, seperti tempat parkir yacht yang memadai, club house, dan restoran internasional,” pungkas John Lundin.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berharap, pengerjaan BIYC bisa dirampungkan sebelum annual meeting IMF dan World Bank di Bali pada Oktober mendatang yang diikuti 18.000 delegasi dari seluruh dunia.

“Banyuwangi menjadi daerah penyangga di ajang itu dan sebagian delegasi penting dari berbagai negara bakal mendarat di Banyuwangi,” tutur Bupati Anas.

Dia mengaku, Banyuwangi akan menjadi salah satu tujuan wisata para delegasi annual meeting tersebut.

“Diharapkan BIYC bisa segera beroperasi untuk mempromosikan wisata Banyuwangi,” pungkas Bupati Anas.