Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Kecewa Gerebek Suro tak Masuk B-Fest

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SRONO – Warga Dusun Pekulo, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, kecewa kepada Pemkab Banyuwangi yang tidak memasukkan tradisi tahunan gerebek tumpeng Suro pada ajang Banyuwangi Festival (B-Fest). Padahal, kegiatan yang digelar setiap Suro itu sudah menjadi tradisi tahunan dan menarik perhatian warga. Setiap kegiatan, seluruh biaya ditanggung secara swadaya.

“Gerebek Suro itu tradisi yang lahir dari masyarakat,” cetus ketua panitia gerebek tumpeng Suro, Desa  Kepundunga, Andre Subandriyo, 53. Menurut Andre, gerebek tumpeng Suro itu bentuk rasa syukur warga dalam menyambut pergantian tahun baru Islam atau Suro.

Melalui arak-arakan tumpeng, warga berharap di tahun mendatang kampungnya diberi berkah dan rezeki yang melimpah. “Acara gerebek tumpeng Suro sudah kali kelima digelar, dan telah menjadi perhatian masyarakat luas, kegiatan itu murni swadaya masyarakat tanpa ada bantuan dari pemkab,” ungkapnya.

Anfre berharap tradisi yang lahir dari masyarakat tersebut bisa diapresiasi oleh Pemkab Banyuwangi, dengan dimasukkan dalam agenda B-Fest. “Warga berharap bisa masuk B-Fest, dan bapak bupati bisa hadir saat pelaksanaan,” harapnya.

Sejak di launching B-Fest 2017, terang dia, warga di desanya menanyakan jadwal ini. Apalagi, jadwal B-Fest juga sudah beredar di media sosial dan bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. “Selama lima kali kita gelar, belum ada satu pun pejabat Pemkab Banyuwangi yang  mau hadir,” ungkapnya.

Andre mengaku tidak tahu gerebek tumpeng Suro ini tidak masuk dalam daftar B-Fest. “Kalaupun harus ada standardisasi, kami siap, dan kami mohon diberi petunjuk dan arahan agar kami bersama masyarakat bisa memenuhi,” katanya.

Apalagi, masih kata dia, gerebek tumpeng Suro itu satu-satunya kegiatan yang berasal  dari Kecamatan Srono. “Kami ingin kegiatan ini bisa disisipkan dan masuk dalam agenda B- Fest 2017, agar ada pemerataan  kegiatan di seluruh wilayah, tidak hanya terpusat di beberapa kecamatan tertentu saja,”  terangnya.

Gerebek Tumpeng Suro, terang dia, merupakan perwujudan syukur masyarakat Dusun  Pekulo, Desa Kepundungan yang mayoritas bermata pencarian sebagai petani. Hasil bumi yang ada di dusun tersebut, di panen untuk dibuat tumpeng   raksasa, diperebutkan oleh pengunjung yang hadir.

Tumpeng yang dibuat warga itu berukuran raksasa dengan berisi hasil bumi mulai dari buah-buahan, palawija, dan nasi aneka rasa dan warna. Tumpeng itu diarak keliling menyusuri jalan-jalan kampung. (radar)