Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

BWI Sabet Indonesia’s Attractiveness Award

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Satu lagi penghargaan prestisius berhasil diraih Banyuwangi. Kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini merengkuh penghargaan Indonesia’s Attractiveness Award sebagai daerah yang memiliki daya tarik di bidang keatraktifan pariwisata dari Tempo Media  Group dan CEO Frontier Consulting Group.

Penghargaan kali ini memang memilih daerah-daerah yang memiliki daya tarik tertentu. Penilaian dilakukan melalui riset yang melibatkan 9.296 pihak yang terdiri atas 336 investor dan 8.960 publik. Terdapat empat aspek keatraktifan daerah yang dinilai, yaitu investasi, pariwisata, layanan publik, dan infrastruktur.

Penghargaan diserahkan Menteri Pariwisata (Menpar) RI, Arief Yahya, kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Jakarta Jumat malam (12/6). Turut mendampingi CEO Tempo Media Group Bambang Harymurti dan CEO Frontier Consulting Group  Handi Irawan.

Acara itu juga dihadiri Wapres Jusuf Kalla (JK). CEO Frontier Consulting Group, Handi Irawan mengatakan, Indonesia’s Attractiveness Award digelar untuk mendorong peningkatan kemajuan dan daya saing daerah. “Sekaligus memberikan inspirasi kepada kepala daerah guna membangun strategi yang lebih terarah di  masa mendatang,” ujarnya.

Penilaian penghargaan itu dilakukan terhadap 508 kabupaten/kota se-Indonesia. Sejumlah kriteria ditetapkan, seperti pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan pendapatan per kapita yang lebih tinggi dibanding rata-rata. Objek penilaian lain adalah hasil survey publik yang melibatkan ribuan responden.

Setelah disaring, ada 112 kabupaten/kota yang menjadi nominasi. Setelah itu, dilakukan penilaian lagi melalui sejumlah indeks untuk dipilih sebagai daerah yang terbaik. Untuk indeks pariwisata, kategori  yang ditetapkan antara lain jumlah hotel, jumlah tempat wisata, dan survei responden.

Fokus sektor pariwisata antara lain mengukur seberapa besar kontribusi sektor tersebut terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, sektor pariwisata memang menjadi salah satu fokus pembangunan di Banyuwangi.

Berbagai upaya memajukan pariwisata daerah dilakukan demi menaikkan perekonomian daerah. “Banyuwangi menjadikan pariwisata sebagai bagian dari peningkatan ekonomi masyarakat, konsolidasi infrastruktur, dan penguatan budaya,” cetusnya.

Dalam mengembangkan pariwisata, Banyuwangi melakukan diferensiasi dengan memosisikan diri di konsep ecotourism. Konsep ini menyajikan alam dan budaya  yang apa adanya sebagaimana  kekayaan alam yang dimiliki oleh Banyuwangi. “Di Jawa Timur belum ada daerah yang memosisikan diri di konsep ecotourism, jadi Banyuwangi punya diferensiasi yang kuat,” ujarnya.

Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan memperpanjang siklus destinasi wisata, Banyuwangi menggelar Banyuwangi Festival (B-Fest) sepanjang tahun. Semakin panjang siklus destinasi, maka akan semakin lama pula wisatawan tinggal  dan semakin besar pula belanjanya.

“Misalnya dari wisata ke Kawah Ijen bisa menikmati Festival Gandrung Sewu. Setelah itu menikmati Festival Jazz, bisa berwisata ke Pulau Tabuhan dan seterusnya,” terang Anas. Untuk mempromosikan pariwisata daerah, Banyuwangi juga memanfaatkan teknologi informasi dan media sosial dengan meluncurkan aplikasi pariwisata  berbasis android sejak tahun  2014 lalu.

Selain itu, Banyuwangi baru saja meluncurkan aplikasi Banyuwangi In Your Hand hasil  kerja sama dengan Telkomsel. Dengan berbagai promosi itu, sektor pariwisata di Banyuwangi terus bergeliat. Pariwisata kini menjadi salah satu penopang ekonomi masyarakat setelah sektor pertanian dan industri pengolahan. (Radar)