BANYUWANGI – Proses pemilihan ketua umum KONI Banyuwangi tampaknya bakal berlangsung dengan tensi tinggi. Sebab, di kalangan cabang olahraga (cabor) terjadi beda pandangan mengenai siapa nakhoda baru yang akan dipilih pada arena musyawarah olahraga luar biasa (musorkablub) nanti.
Apalagi, ternyata tidak semua cabor berhak menyampaikan suara. Sebab, ada lima cabor yang terancam dicoret di arena pemilihan ketum KONI Banyuwangi periode 2016-2017 nanti. Dasarnya, lima cabor tersebut masih belum terbentuk secara defi nitif.
Cabor-cabor tersebut belum memiliki pucuk pimpinan secara sah setelah ketua yang lama mengundurkan diri. Bahkan, satu di antar lima cabor itu sama sekali belum diakui KONI Banyuwangi, yaitu Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI).
Empat cabor lain yang ditinggal ketua lama adalah Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi), Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI), Federasi Hoki Indonesia (FHI), dan Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat). Meski terancam tidak bisa mengeluarkan hak suara, tapi lima cabor tersebut masih diberi kesempatan mengurus adminitrasi.
Artinya, mereka diminta memperbarui surat keputusan (SK) yang baru. Hal itu diungkapkan Sekretaris Musorkablub KONI Banyuwangi, Dedi Susanto, dalam rapat pembahasan di Sekretariat KONI Banyuwangi kemarin. ‘’Kita minta beberapa cabor itu mengurus administrasinya dulu,” terangnya.
Menurut dia, masih ada kesempatan bagi setiap cabor tersebut memperbarui SK. Langkah tersebut harus diambil agar dalam pelaksanaan nanti bisa menyampaikan suara. ‘’Agar tidak terjadi masalah di belakang hari, makanya kami minta penertiban administrasi,” tukasnya.
Sementara itu, ada perkembangan terbaru mengenai jadwal pelaksanaan Musorkablub KONI Banyuwangi. Jadwal kembali berubah. Rencaanya, agenda itu akan dilaksanakan pada 20 Februari. Itu mundur tiga hari dari jadwal semua.
Tujuannya, agar ajang tersebut tidak berbarengan dengan pelantikan bupati dan wakil bupati Banyuwangi yang digelar 17 Februari. Jadwal terbaru, agenda tersebut akan digeber pada 15 Januari. “Kita laksanakan di hall Hotel Santika,” sebut sekretaris PBSI Banyuwangi itu. (radar)