Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Mahasiswa Bakar Bendera PKI di Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Aliansi-Mahasiswa-Untag-membakar-foto-Gubenur-Lembaga-Pertahanan-Nasional-(Lemhanas),-Agus-Widjojo-dan-bendera-merah-berlambang-palu-arit-di-Jalan-Adi-Sucipto-kemarin

Tak Sepakat Pernyataan Gubernur Lemhanas

BANYUWANGI – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Untag, kemarin melakukan aksi teatrikal yang diakhiri pembakaran foto Gubenur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas),  Agus Widjojo dan bendera merah  berlambang palu arit.

Aksi tersebut didasari atas sikap Gubernur Lemhanas  yang mendesak Presiden Jokowi untuk meminta maaf kepada eks PKI yang menjadi korban pelanggaran HAM.  Aksi tersebut berlangsung cukup singkat. Sembari menyanyikan lagu, para mahasiswa  langsung membakar foto Agus  Widjojo dan bendera Partai Komunis Indonesia (PKI).

Sebuah spanduk penolakan  ideologi komunis pun dibentangkan  mereka di depan Kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi.  Bondan Ardi, kordinator kegiatan tersebut   mengatakan bahwa aksi mereka adalah reaksi dari pernyataan Gubenur  Lemhanas.

Menurutnya jika presiden benar-benar meminta maaf kepada korban 1965 pada 2 mei mendatang,  hal tersebut akan memicu persebaran ideologi komunis yang cukup masih. Padahal jelas-jelas menurutnya, ideologi tersebut tidak sesuai dengan etika yang berlaku di Indonesia.

Dengan aksi tersebut dirinya berharap akan mengundang kepedulian masyarakat lainnya. Mengenai bahayanya  permohonan maaf presiden yang bisa berdampak pada kemunculan kembali partai komunis. “Ini wujud kekecewaan kami kepada Gubernur Lemhanas. Jangan sampai untuk kesekian kalinya ideologi komunis bangkit kembali,” ujarnya.

Sementara itu, Bondan menambahkan, dirinya berencana akan kembali melakukan aksi. Namun terlebih dulu dirinya akan melihat bagaimana yangterjadi pada 2 Mei mendatang. “Kita lihat perkembangannya nanti. Setelah ini kita  akan rapat untuk mengevaluasi dulu. Jangan sampai orang-orang intelek di  kampus juga terbawa ideologi komunis,” tandas Bondan. (radar)