Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Muassasah Larang Jamaah Ziarah ke Jeddah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

MAKKAH – Jamaah calon Haji (JCH) tidak boleh lagi melakukan ziarah ke daerah Jeddah, Arab Saudi. Aturan itu disampaikan pihak Muassasah Adilla, lembaga bentukan pemerintah kerajaan Arab penyelenggaraan haji.

Mereka menetapkan bahwa Jeddah bukan merupakan bagian dari kota peribadatan haji. Aturan ini ditetapkan karena kebiasaan Jamaaah haji berziarah ke Jeddah menimbulkan berbagai dampak yang bisa merugikan jamaah.

Selain harus mengeluarkan uang tambahan untuk menyewa bus ke Jeddah, jamaah juga rentan tersesat, kehilangan barang, dan tertimpa tindak kejahatan lain. Apabila ada jamaah atau kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) yang tetap nekat membawa rombongan ke Jeddah, pemerintah akan memberikan sanksi tegas terhadap KBIH tersebut.

Sanksi itu bisa berupa pencabutan izin operasi KBIH lantaran telah melakukan tindakan yang berbahaya bagi jamaah haji.

Selain itu, konsekuensi yang diterima para apabila tetap berziarah ke Jeddah adalah akan langsung ditangkap petugas di Jeddah. Aturan ini keluar dari Muassasah Adilla yang disampaikan kepada Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI).

Kira juga harus mengikuti aturan ini dan siap melaksanakan.” kata Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Banyuwangi, Muklis.  Tahun ini pemerintah juga membagi kedatangan dan kepulangan jamaah haji melalui dua kota.

Jamaah haji gelombang pertama masuk ke Tanah Suci melalui Bandara internasional Amir Muhamad bin Abdul Azis (AMM) Madinah. Jamaah gelombang kedua masuk melalui Bandara lnternasional King Abdul Azis (KM) Jeddah.

Terkait pemulangan, jamaah gelombang pertama melalui Bandara KM Jeddah dan jamaah gelombang kedua dipulangkan melalui Bandara AMAA Madinah. ‘Saat datang atau pulang melalui Jeddah, tidak ada hotel transit lagi.

Jamaah datang langsung dibawa dari bandara ke Makkah dan jamaah pulang langsung masuk bandara kemudian diterbangkan ke Tanah Air.” imbuh Muklis. Sementara itu, kegiatan para CJH Banyuwangi kemarin masih meliputi ziarah-ziarah di sekitar Kota Makkah.

Sebagian jamaah juga masih banyak yang melakukan umrah sunah di Masjidilharam. Mereka juga banyak yang mengunjungi tempat penyembelihan hewan kurban di Jabal Qurban yang ada di Makkah.  Mengenai CJH Banyuwangi atas nama Hanifah, 66. asal Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, yang sebelumnya menjalani perawatan di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHl), Makkah, kondisinya sudah berangsur membaik.

Hanifah sejak Rabu (9/9) malam kemarin sudah boleh berkumpul dengan keluarga dan JCH lain di maktab. ‘Tekanan darah Ibu Hanifah sudah normal dan stabil. Dia juga sudah bisa makan sendiri dan saat ini cukup menjalani perawatan dengan dokter yang ada di maktab,” terang petugas kesehatan haji Banyuwangi, dr. M. Nizam Fahmi.

Nizam menambahkan. jamaah dengan nama Dewi Maryam Mahfud. 65, warga Desa Paloman, Kecamatan Rogojampi, yang terkena serangan jantung masih menjalani perawatan di ruang intensif care unit (ICU) Rumah Sakit Ajyad karena kondisi yang bersangkutan masih kritis. “Ibu Dewi masih belum siuman. Mudah-mudahan kondisinya segera membaik.” pungkas Nizam. (radar)