Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Plus Minus Keberadaan Ladang Bawang di Licin

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

LICIN – Keberadaan ladang bawang putih di area Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, menimbulkan dampak positif dan negatif.

Camat Licin Taufiqurrahman mengatakan, keberadaan tempat tersebut memang cukup dilematis. Di satu sisi dia melihat, lokasi ini bisa menyerap tenaga kerja hingga lebih dari 500 orang. Dan menjadi alternatif destinasi wisata baru. Namun di sisi lainnya, pembukaan lahan untuk penanaman bawang ini juga membuat berkurangnya area resapan air hujan di kawasan tersebut.

Pengawas kelompok tani Lidjen Makmur Dwi Muji Prasetyo menambahkan, sejak dibuka hingga saat ini ladang bawang putih tersebut mampu menyedot sampai 837 orang pekerja. Sebagian besar dari wilayah sekitar ladang, seperti Desa Tamansari, Desa Pakel, Desa Kampunganyar, dan Desa Bulusari. Dengan frekuensi per harinya menggunakan 430 tenaga harian kontrak yang dipekerjakan untuk perawatan ladang secara bergilir.

“Ada warga dari empat kecamatan yang bekerja di sini (ladang bawang). Mereka kita bayar dengan sistem harian kontrak dengan upah sebesar Rp 30 ribu per hari dan tambahan transport Rp 5 ribu. Dengan jam kerja mulai pukul 06.30 sampai 11.30. Saat ini, prosesnya tinggal perawatan karena pembukaan dan penanaman sudah selesai,” ujar Dwi.

Dari ratusan pekerja itu, terang Dwi, beberapa diangkut menggunakan mobil untuk mempermudah pekerjaan. Sebagian membawa kendaraan sendiri menuju ladang seluas 104 ha itu.

“Kita prioritaskan pekerja dari Ring 1, tapi karena kebutuhan cukup banyak kita mengambil desa-desa lainnya. Kemitraan ini akan berjalan kemungkinan sampai setahun ke depan,” tandasnya.

Sementara itu, Kades Tamansari Rizal Saputra mengatakan, lebih dari 400 warganya terserap sebagai tenaga kerja di ladang bawang putih tersebut. Terkait dampak lingkungan, kades muda itu mengaku jika wilayahnya tidak menerima dampak terlalu buruk karena posisi ladang lebih mengarah ke utara.

“Mungkin yang terdampak Desa Karanganyar dan Bulusari. Kalau kita tidak terlalu. Yang jelas tenaga kerja dari tempat kita cukup banyak yang terserap,” tandasnya.