Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Polisi Kerepotan Saksi Perusak Watu Gedhek

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Wisata Watu Gedhek di Dusun Krajan, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu.

SEMPU – Meski telah mengantongi dua nama yang diduga sebagai pelaku perusakan tempat wisata Watu Gedhek di Dusun Krajan, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, tapi polisi belum berani menetapkan sebagai tersangka.

Warga yang mengetahui saat terjadi perusakan pada Kamis (27/7), ternyata kini memilih bungkam. Saat akan dimintai keterangan, mereka mengaku tidak tahu menahu. “Kita butuh saksi sebagai penguat,” kata Kanitreskrim Polsek Sempu, Ipda Didik Suhendi.

Kanitneskrim menyebut, dari keterangan sejumlah saksi yang telah dipanggil ke polsek, sebenarnya ada dua orang yang diduga sebagai pelakunya. “Ada saksi yang katanya melihat, tapi sekarang bilang tidak tahu,” ujarnya.

Untuk mengungkap kasus perusakan tempat wisata di areal hutan petak 58 B, KRPH Sidomulyo, Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Para saksi yang telah dimintai keterangan, tidak ada yang berani menunjuk pelaku.

“Keterangan saksi itu diduga si A dan si B, jadi belum jelas,” terangnya. Sulitnya pengungkapan kasus itu, jelas dia, karena di lokasi perusakan tidak ada tanda sidik jari yang bisa diambil.

“Untuk sidik jari sangat sulit, karena di areal wisata itu masih serba tradisional,” bebernya. Meski begitu, kanitreskrim mengaku akan terus mendalami perusakan tempat wisata di Desa Jambewangi tersebut.

“Kasus ini akan terus diselidiki, kalau ada bukti-bukti yang cukup, pasti akan ada penetapan tersangka,” katanya. Sementara itu, ketua paguyuban Wisata Watu Gedhek, Khairul Anwar, tetap meminta agar polisi bisa mengusut tuntas kasus perusakan wisata dengan menangkap pelakunya.

“Harapan kami tetap, semoga kasus ini bisa diungkap,” tegasnya. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, tempat wisata di Watu Gedhek, Dusun Krajan, Desa Jambewangi rusak berat. Dugaan kuat, itu sengaja dirusak oleh orang tidak ingin tempat wisata itu menjadi ramai.

Polisi yang menangani kasus ini, masih terus melakukan pencarian dengan mengambil sejumlah saksi. Dari keterangan warga itu, ada dua pelaku yang berhasil diensud. “Identitas itu muncul setelah beberapa pengelola Watu Gedhek meminta keterangan warga,” terangnya. (radar)