Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Polisi Periksa Pengelola Wisata Watu Gedhek

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Gazebo yang berdiri di tengah sungai wisata Watu Gedhek, Desa Jambewangi dirobohkan oleh yang masih misterius, kamis malam (27-7).

SEMPU – Dugaan perusakan di tempat wisata Watu Gedhek di Dusun Krajan, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu pada Kamis malam (2717), masih terus diselidiki oleh angota Unit Reskrim Polsek Sempu.

Untuk mengungkap pelaku perusakan itu, polisi telah memanggil tiga saksi untuk dimintai keterangan. Kanitreskrim Polsek Sempu, Ipda Didik Suhendi, menyampaikan ketiga saksi yang telah dimintai keterangan itu adalah pengelola wisata alam yang berlokasi di hutan petak 58 B, KRPH Sidomulyo, Perhutani KPH Banyuwangi Barat.

“Ada tiga saksi yang sudah kita periksa, mereka adalah pengelola wisata tersebut,” katanya. Pemeriksaan terhadap tiga saksi itu, dilakukan untuk mengetahui perusakan. Sayangnya, Didik menolak untuk membeber hasil pemeriksaan pada pelaku itu. “Sampai saat ini masih lidik, kalau terungkap pasti kami kabari,” ujarnya.

Ketua Paguyuban Wisata Watu Gedhek, Khairul Anwar, mengakui telah dipanggil polisi untuk dimintai keterangan terkait kasus perusakan itu. “Yang sudah dimintai keterangan itu ada tiga orang, pak Sujarwo, pak Wage, dan saya,” ungkapnya.

Khairul menolak untuk menyampaikan keterangan yang di berikan pada polisi. Tapi dia yakin kasus ini dapat diungkap oleh polisi. “Saat malam kejadian, lampu di jalan sana (sebelum masuk hutan) ada yang mematikan. Kami sudah menceritakan sebelum sampai perusakan kepada poilsi, harapan kami kasus ini diusut tuntas,” jelasnya.

Disinggung mengenal pelaku perusakan wisata alam Watu Gedhek, Khairul menduga kuat dilakukan oleh warga sekitar lokasi wisata. “Tidak mungkin orang jauh, pasti warga sini saja. Untuk jumlahnya saya kira tetap dua orang atau lebih,” cetusnya seraya menyebut kerugian akibat aksi perusakan itu sekitar Rp 35 juta.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 15 fasilitas wisata Watu Gedhek hancur. Diduga, itu sengaja dilakukan oleh dua orang atau lebih. Di antara fasilitas yang dirusak dengan palu dan gergaji itu adalah, pintu masuk bangunan toilet, musula, gazebo, dan beberapa fasilitas lainnya. (radar)