Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Poliwangi Dikucuri Rp 65 M dari Pusat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Untuk Bangun Gedung Kuliah dan Laboratorium

BANYUWANGI – Pemerintah pusat memberikan perhatian besar untuk pengembangan kampus Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi). Kucuran dana besar akan diberikan untuk pengembangan perguruan tinggi negeri yang berlokasi di Desa Labanasem, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, itu. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014, Kementerian Pen didikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI akan mengucurkan dana pengembangan Poliwangi sebesar Rp 65 miliar.

Dana yang dikucurkan Kemendikbud untuk Poliwangi tersebut merupakan kucuran dana terbesar yang diterima politeknik se-Indonesia. Puluhan politeknik lain di Indonesia sama-sama menerima kucuran dana pengembangan dari Kemendikbud, tapi nominalnya tidak sebesar yang diterima Poliwangi. Kabar kucuran dana pengembangan Poliwangi itu diperoleh Bupati Abdullah Azwar Anas dari Sekretaris Dirjen Dikti Kemendikbud Dr. Ir. Patdono Suwignjo saat bertemu di kantor Kemendikbud Rabu (11/12) lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Patdono menyampaikan beberapa program Kemendikbud yang akan dilakukan pada tahun 2014 di Poliwangi. “Pak Dirjen me nyampaikan, Poliwangi men dapat kucuran dana lebih besar karena pemerintah daerah dinilai lebih agresif mengembangkan politeknik,” ujar Bupati Anas. Salah satu nilai plus yang dinilai Kemendikbud, kata Bupati Anas, adalah pembangunan aula Poliwangi yang menggunakan basis arsitektur lokal Banyuwangi.

Beberapa kampus lain di Indonesia berlomba membangun gedung kampus meng gunakan arsitektur modern Tetapi, yang dilakukan Banyuwangi berbeda dengan kampus lain. Poliwangi mempra karsai pembangunan gedungnya menggunakan ar sitektur modern berbasis potensi lokal. “Poliwangi yang per tama di Indonesia. Belum ada kampus yang merancang bangunan gedungnya menggunakan arsitektur modern berbasis potensi lokal, kecuali Poliwangi,” ungkap Bupati Anas.

Karena jadi kampus pertama yang memprakarsai penggabungan arsitektur modern dengan arsitektur lokal, maka Kemendikbud memberikan bo nus kucuran dana lebih be sar daripada daerah lain. Dana APBN Rp 65 miliar yang mengucur pada tahun 2014 akan difokuskan pada dua kegiatan, yakni pembangunan gedung perkuliahan dan pengembang laboratorium. Pemkab akan mendorong pembangunan gedung baru di Banyuwangi menggunakan ciri khas Banyuwangi.

Selain kampus, Poliwangi, pemkab, bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, akan membangun terminal penumpang Bandara Blimbingsari. Konsep bangunan terminal itu juga menggunakan arsitektur modern berciri khas budaya lokal Banyuwangi. “Hotel Santika yang akan berdiri di Banyuwangi akan berbeda dengan Hotel Santika di kota lain. Interior hotel di desain menggunakan ciri khas Banyuwangi,” ungkap Bupati Anas. (radar)