Setiap Hari Selalu Dihadiri Turis Asing
GLAGAH – Ritual adat Seblang di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, tidak hanya mengundang penonton lokal. Sejak pentas pertama kali digelar hingga kemarin (13/7), selalu ada turis mancanegara yang menyaksikan ritual tahunan warga Desa Olehsari itu.
Tidak hanya menyaksikan, banyak juga turis asing dari berbagai negara yang ikut menari bersama penari Seblang. Menari dengan Seblang merupakan salah satu rangkaian ritual yang harus diikuti seluruh penonton.
Selama ini tidak semua penonton bisa menari dengan Seblang. Hanya penonton yang mendapat lemparan sampur (selendang) dari penari Seblang yang boleh naik pentas menari dengan Seblang. Seperti hal yang wajib, setiap penonton yang terkena lemparan selendang harus mau diajak menari dengan Seblang.
Kalau penonton tidak mau, bisa dipastikan sang penari Seblang akan ngambek. Nah, secara kebetulan saat di saksikan beberapa turis asing kemarin, ada seorang turis yang terkena lemparan selendang. Mau tidak mau lelaki asal Belgia bernama Jasper itu naik ke atas panggung kehormatan untuk menari bersama Seblang.
Meski terlihat kaku karena baru pertama kali menari dengan Seblang, Jasper tampak sangat menikmati alunan gamelan yang mengiringi. Karena gerakannya masih kaku, gelak tawa penonton yang hadir spontan meledak. Sementara itu, Jasper mengaku sangat terhormat bisa menari dengan Seblang.
Meski hanya kebetulan terkena lemparan selendang, bagi Jasper hal itu merupakan sesuatu yang sangat spesial. Dia juga mengaku sangat menikmati seluruh upacara adat yang dilaksanakan masyarakat Desa Olehsari itu.
”Ini hari yang sangat spesial bagi kami, dan kami sangat menikmati. Saya berharap bisa melihat ritual adat ini di Festival Europalia,” kata Jesper dalam bahasa Inggris. Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Choliqul Ridha, mengakui selalu ada saja turis mancanegara yang datang ke Banyuwangi untuk menyaksikan ritual Seblang.
Turis yang datang kebanyakan sudah ada di Banyuwangi sebelumnya. Mereka memang penasaran dengan ritual Seblang Olehsari tersebut. ”Setiap sore atau saat Seblang berlangsung, turis yang datang bisa mencapai lima orang. Mereka datang dari Portugal, Belgia, dan banyak pula dari Prancis. Semua selalu didampingi Pak Aekanu dari Disbudpar,” jelas Ridha.
Sekadar diketahui, ritual adat Seblang Olehsari itu akan terus berlangsung sampai besok. Di hari terakhir ritual adat Seblang besok, penari seblang akan melakukan ritual ider bumi keliling kampung diiringi kesenian Desa Olehsari.
Selanjutnya, di akhir acara, penari Seblang menuju makam leluhur Mbah Ketut dan menyampaikan bahwa ritual adat yang bertujuan mengusir segala jenis sengkolo dan belaai (marabahaya dan kemalangan) di Desa Olehsari telah selesai dilaksanakan. (radar)