Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Sungai Tambong Makan Korban

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Mandi di Sungai, Bocah SLB Tenggelam

KABAT – Musibah anak tenggelam kembali terjadi di Banyuwangi. Setelah Dadang Permana. 14, tewas terseret arus Pantai Boom, kemarin (9/9) giliran seorang bocah asal Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat, meninggal saat mandi di sungai.

Bocah nahas itu adalah Mohamad Soim, 15, warga Dusun Krajan, Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat. Petaka terjadi saat Soim mandi di Sungai Tambong. Setelah dilakukan pencarian selama enam jam, Soim ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Nasuha, 65, ayah Soim menuturkan putranya tersebut diajak mandi ke Sungai Tambong oleh beberapa temannya. Tidak jelas siapa yang mengajak anaknya sore itu pergi ke sungai. Menurut Nasuha, anaknya yang sedikit memiliki keterbelakangan mental tersebut gampang sekali diajak orang.

Kemungkinan yang mengajak adalah anak-anak kecil yang biasa bermain dengan Soim. Ketika hari mulai sore Soim dan teman-temannya pun mentas dan meninggalkan sungai. Tetapi, tiba-tiba anaknya tersebut kembali lagi ke sungai dan mandi.

Saat ditegur teman-temannya dan diajak pulang, Soim justru menangis. Sehingga teman-temannya meninggalkan Soim sendirian di sungai. Nasuha baru mengetahui anaknya hilang setelah Muri, salah seorang teman Soim mengabari bahwa anaknya tak ada lagi di sungai.

Nasuha hanya menemukan pakaian dan sandal Soim yang ditumpuk di pinggir sungai. “Saya dan istri saya tahu sekitar jam setengah lima sore, langsung saya lari kesana, tapi sudah tidak ada.” kata Nasuha.  Begitu mendengar kabar salah satu warganya hilang, Kepala Desa Pakistaji, Musrain, langsung mengerahkan warga.

Sekitar 40 warga ikut mencari siswa SDLB Rogojampi yang hilang pada sore itu. Sebagian dari mereka membawa lampu penerangan berupa petromaks dan lampu diesel karena pencarian dilakukan sampai malam hari.

Warga menyisir lokasi hilangnya Soim sampai lima puluh meter ke timur. Fathur Rahman, salah seorang perangkat Desa Pakistaji mengatakan beberapa warga menyelam ke dasar sungai.  Sampai akhirnya-sekitar pukul 22.00-jenazah Soim ditemukan tidak jauh dari titik awal pencarian.

Padahal. warga sudah mencari di lokasi yang sama berkali-kali. “Munculnya tidak jauh dari titik ditemukan baju korban, sekitar dua meter, padahal sudah diselami sebelumnya. Pas pukul 22.00 tiba-tiba “mayatnya ditemukan,” kata Fathur.

Setelah ditemukan. keluarga langsung membawa korban pulang. Rabu pagi (9/9) korban langsung dimakamkan tidak jauh dari rumahnya di RT 1 RW 13 Dusun Krajan, Desa Pakistaji. Farida, 45, Ibu Soim, tidak bisa berkata banyak tentang musibah yang menimpa anaknya.

Meski tak banyak tersenyum ibu enam anak itu tampak tegar dengan musibah yang menimpanya. Menurutnya, Soim adalah anak yang periang dan rajin sekolah. Meski kesulitan berbicara, anak laki-lakinya itu cukup disenangi orang-orang di sekitarnya.

“Tidak ada firasat sebelumnya. Cuma sebelumnya dia suka sekali menggunakan minyak wangj milik almarhumah budenya. Pas sorenya Soim tenggelam, minyak wanginya pas habis. Kata orang pintar ada perempuan yang ngajak anak saya ke tengah sungai, terang Farida. (radar)