Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

20-warga-banyuwangi-positif-chikungunya,-40-orang-suspek
20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Puluhan warga di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terjangkit penyakit chikungunya.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan puluhan warga itu berada di Singotrunan dan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi.

Baca juga: 43 Warga di Jombang Mendadak Lumpuh, 14 di Antaranya Positif Chikungunya

“Di Kelurahan Kertosari ada 19 suspek dan 6 positif chikungunya. Kemudian di Singotrunan ada 21 suspect dan 14 yang positif,” kata Amir, Kamis (18/4/2024).

Amir menjelaskan, kasus di Kecamatan Banyuwangi tersebut disebutnya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) lokal.

“KLB tapi lokal tingkat kecamatan, karena kecamatan lain tidak ada,” ujar Amir.

Baca juga: 80 Warga Pasir Wareng Sumedang Suspek Chikungunya, 1 Positif

Menurutnya, chikungunya merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Berbeda dengan DBD yang menyebabkan kematian, Amir mengatakan, chikungunya tidak demikian.

“Ciri-ciri kalau terkena penyakit ini biasanya demam disertai nyeri sendi seperti lumpuh,” ungkap Amir.

Amir memaparkan, penyembuhan penyakit chikungunya sekitar satu sampai dua minggu.

“Seharusnya ada pengobatan tapi kalau staminanya bagus bisa sembuh dengan sendirinya,” tuturnya.

Baca juga: Hati-hati Serangan Penyakit di Musim Pancaroba: Flu hingga Chikungunya

Warga yang terjangkit, sudah diperiksa dan sudah diberikan obat.

Atas kasus tersebut, Amir mengimbau kepada masyarakat untuk lebih masif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Amir memastikan warga yang terjangkit chikungunya sudah ditangani dengan baik oleh puskesmas maupun dinas kesehatan.

“Kalau ada yang bergejala klinis segera dilakukan rapid test. Kami juga instruksikan puskesmas untuk ikut terlibat pencegahan,” tandas Amir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.