Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Aduh Dek! Komplotan Emak-Emak Asal Situbondo Dalangi Pencurian 5 Toko di Bali: Kerugian Tembus Rp 200 Juta

aduh-dek!-komplotan-emak-emak-asal-situbondo-dalangi-pencurian-5-toko-di-bali:-kerugian-tembus-rp-200-juta
Aduh Dek! Komplotan Emak-Emak Asal Situbondo Dalangi Pencurian 5 Toko di Bali: Kerugian Tembus Rp 200 Juta

Radarbanyuwangi.id – Emak-emak asal Situbondo ini membuktikan dirinya sebagai ras terkuat di dunia. Sayangnya aksi yang dilakukan tiga emak-emak ini justru merugikan orang lain.

Bukannya merantau untuk mencari pekerjaan yang halal. Justru ketiga emak-emak asal Situbondo yakni Susilowati, 46, Vela, 32, dan Wati ini justru berkomplot menjadi maling saat merantau ke Pulau Bali.

Dalam aksinya, ketiganya menyasar toko-toko yang ada di Bali. Namun akhirnya aksi ketiganya berhasil diketahui oleh korban. Kasusnya kini ditangani oleh Polsek Kuta Selatan.

Polisi berhasil menangkap Sulistiowati dan Vela. Sedangkani Wati sampai saat ini masih buron.

“Dua pelaku sudah ditahan di Mapolsek Kuta Selatan, satu temannya yang buron sudah dimasukan ke daftar pencarian orang (DPO),” ujar Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi.

Baca Juga: Jamaah Haji Tertua di Banyuwangi Berumur 95 Tahun, Termuda 21 Tahun

Kasus pengungkapan kasus pencurian yang didalangi emak-emak asal Situbondo ini bermula dari laporan korban, Qidryah Widiasih, 56.

Pada Jumat, 17 April 2025 sekira pukul 13.35 WITA. Ketiga pelaku datang ke Toko Baju Noor Collection, Jalan Batur Raya, Taman GRIYA, Kuta Selatan, Badung.

Baca Juga: Komang Yogi Arya Gantikan Andrew Vega sebagai Kasatreskrim, Kombespol Rama Samtama Putra Pimpin Sertijab Dua Pejabat Utama Polresta Banyuwangi

Gerak-gerik pelaku terpantau dari kamera CCTV. Dimana dua orang masuk lebih dulu dan salah satunya melakukan transaksi tasbih digital seharga Rp 15 ribu.

Kemudian, satu pelaku lain pura-pura sibuk mengecek barang dan mengalihkan perhatian.

Lalu, terlihat Susilowati menunjuk ke arah tempat sebuah tas abu-abu berada. “Posisi tas tersebut di bawah televisi dan di atas dus barang,” tambahnya.

Petunjuk tersebut pun ditindaklanjuti oleh rekannya dengan mengambil tas tersebut.

Selanjutnya, sepeti saat masuk, dua pelaku pergi lebih dulu dari toko. Beberapa saat kemudian barulah Wati menyusul.

Akibat aksi ketiga ibu-ibu tersebut, korban kehilangan tas pinggang cewek warna abu-abu berisi STNK, SIM, KTP, Kartu BPJS, serta buku tabungan.


Page 2

Ada juga barang lain yang hilang seperti perhiasan gelang emas 40 gram, dua buah kalung emas masing-masing 10 gram dan 20 gram, enam buah cincin, dua buah cincin emas bermata mutiara.

Selain itu, dua buah cincin emas bermata berlian, satu buah cincin emas bermata intan berat 3 gram, satu buah cincin emas berbentuk love berat 5 gram, serta uanh tunai Rp 20 juta.

“Total kerugian yang dialami korban Rp 200 juta,” tandasnya.

Tim melacak dua kendaraan yang ditunggangi para pelaku. Polisi mengarah ke wilayah Jalan Gunung Batur, Denpasar Barat.

Baca Juga: Petani Bawang Keluhkan Harga Terus Merosot, di Situbondo Sekilo Bawang Basah Dihargai Rp 18 Ribu

Pelaku akhirnya dapat ditangkap  yakni Susilowati. Perempuan ini diamankan di kamar kosnya Jumat 18 April 2025.

Dari sana polisi kemudian mengamankan Vela yang tinggal di Jalan Bung Tomo. Sayangnya, satu orang lagi belum diketahui keberadaanya.

Baca Juga: Baru Buka Mie Gacoan Genteng Diprotes Warga

Dua ibu rumah tangga tersebut pun mengaku sudah menyatroni lima toko.

Seperti, Noor Collection Jimbaran; Toko Ayu Raka Abiansemal; Minimarket Mengwi; Grosir DS Ahmad Yani Peguyangan, Denpasar, serta Jatamart, Gianyar. 

Adapun peran masing-masing pelaku yaitu, Susilowati berperan mengerahkan dan mengawasi.

Vela mengalihkan perhatian penjaga toko, serta Wati berperan sebaga yang mengambil tas.

“Kedua pelaku yang ditangkap mengakui mendapatkan bagian masing-masing dalam hasil kejahatan,” ucapnya. (*)


Page 3

Radarbanyuwangi.id – Emak-emak asal Situbondo ini membuktikan dirinya sebagai ras terkuat di dunia. Sayangnya aksi yang dilakukan tiga emak-emak ini justru merugikan orang lain.

Bukannya merantau untuk mencari pekerjaan yang halal. Justru ketiga emak-emak asal Situbondo yakni Susilowati, 46, Vela, 32, dan Wati ini justru berkomplot menjadi maling saat merantau ke Pulau Bali.

Dalam aksinya, ketiganya menyasar toko-toko yang ada di Bali. Namun akhirnya aksi ketiganya berhasil diketahui oleh korban. Kasusnya kini ditangani oleh Polsek Kuta Selatan.

Polisi berhasil menangkap Sulistiowati dan Vela. Sedangkani Wati sampai saat ini masih buron.

“Dua pelaku sudah ditahan di Mapolsek Kuta Selatan, satu temannya yang buron sudah dimasukan ke daftar pencarian orang (DPO),” ujar Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi.

Baca Juga: Jamaah Haji Tertua di Banyuwangi Berumur 95 Tahun, Termuda 21 Tahun

Kasus pengungkapan kasus pencurian yang didalangi emak-emak asal Situbondo ini bermula dari laporan korban, Qidryah Widiasih, 56.

Pada Jumat, 17 April 2025 sekira pukul 13.35 WITA. Ketiga pelaku datang ke Toko Baju Noor Collection, Jalan Batur Raya, Taman GRIYA, Kuta Selatan, Badung.

Baca Juga: Komang Yogi Arya Gantikan Andrew Vega sebagai Kasatreskrim, Kombespol Rama Samtama Putra Pimpin Sertijab Dua Pejabat Utama Polresta Banyuwangi

Gerak-gerik pelaku terpantau dari kamera CCTV. Dimana dua orang masuk lebih dulu dan salah satunya melakukan transaksi tasbih digital seharga Rp 15 ribu.

Kemudian, satu pelaku lain pura-pura sibuk mengecek barang dan mengalihkan perhatian.

Lalu, terlihat Susilowati menunjuk ke arah tempat sebuah tas abu-abu berada. “Posisi tas tersebut di bawah televisi dan di atas dus barang,” tambahnya.

Petunjuk tersebut pun ditindaklanjuti oleh rekannya dengan mengambil tas tersebut.

Selanjutnya, sepeti saat masuk, dua pelaku pergi lebih dulu dari toko. Beberapa saat kemudian barulah Wati menyusul.

Akibat aksi ketiga ibu-ibu tersebut, korban kehilangan tas pinggang cewek warna abu-abu berisi STNK, SIM, KTP, Kartu BPJS, serta buku tabungan.