Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Akan Atur Jumlah Panen Buah Naga

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

DINAS Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Kabupaten Banyuwangi akan melakukan pengaturan panen buah naga. Ini dilakukan untuk menjaga harga buah naga tetap stabil, meski sedang panen raya.

Plt Kepala Dispertapa Banyuwangi, Ilham Juanda saat mengunjungi petani buah naga di Dusun Tambakrejo, Desa Bulurejo, Kecamatan Purwoharjo mengungkapkan, panen buah naga akan diatur agar tidak memenuhi stok di pasar. “Stok melimpah menyebabkan harga buah naga anjlok,” katanya Rabu (15/2).

Seperti yang terjadi pekan ini, harga buah naga anjlok menjadi Rp 5.000 per kilogram. Padahal sebelumnya laku Rp 9.000 hingga Rp 10 ribu per kilogram. Di luar masa panen raya, harga buah naga bisa tembus Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram. “Panen raya turun hampir separo,” ungkapnya.

Ilham menyebut harga buah naga tidak memiliki aturan khusus, tapi mengikuti mekanisme pasar. Harga sesuai permintaan dan penawaran di pasar. “Kalau stok melimpah akan anjlok harganya, begitupun sebaliknya,” ujarnya.

Dengan harga mengikuti pasar, jelas dia, solusi yang dapat dilakukan mengatur jumlah panen setiap musimnya. Intinya, harus ada aturan agar stok tidak terlalu banyak, terutama saat masa panen raya. “Masa panen raya buah naga terjadi pada musim penghujan atau awal Oktober hingga Maret. Petani yang pakai teknologi seperti lampu, masih bisa panen di luar panen raya,” tuturnya.

Selain mengatur jadwal panen agar stok tidak memenuhi pasar, Dispertapa juga mencoba mendorong pengiriman komoditas unggulan Banyuwangi ini ke daerah lain. “Dicoba dengan memenuhi kebutuhan pasar domestik di daerah lain,” katanya.

Untuk bisa menjalankan rencana itu, Dispertapa membutuhkan waktu dan partisipasi dari para petani buah naga. “Butuh kerja sama yang baik agar rencana ini bisa terlaksana,” pungkasnya.

Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, salah satu petani buah naga asal Dusun Persen, Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, Enot Sugiarto, 32, mengatakan dalam kondisi normal harga buah naga bisa mencapai Rp 10 ribu per kilogram. “Pekan lalu saja masih Rp 9 ribu hingga Rp 10 ribu per kilogram,” ungkapnya.

Taspi dalam sepekan ini, jelas dia, harga buah naga merosot. Malahan, kini harga di pasaran hanya laku Rp 5.000 per kilogram. “Harganya sudah susut separo dibandingkan sepekan lalu,” ungkapnya pada Jawa Pos Radar Genteng.(gas/abi)

 

 

source