RadarBanyuwangi.id – Pasca erupsi dengan muntahan asap tebal setinggi 1.500 meter dari puncak Gunung Raung pada Kamis (13/3) pagi, aktivitas vulkanik di gunung berapi setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut (MDPL) mulai melandai, Kamis (20/3).
Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung periode Rabu (19/3) sampai pukul 00.00, terlihat ada penurunan aktivitas Raung. “Sudah normal, mulai melandai, dan tidak ada yang menonjol,” kata petugas PPGA Raung, Agung Tri Subekti.
Agung merinci, setelah tercatat adanya kenaikan jumlah hembusan sampai 393, amplitudo 22 milimeter dengan durasi 23 sampai 88 detik pasca erupsi, saat ini turun menjadi tujuh kali gempa hembusan dengan amplitudo lima hingga tujuh milimeter, dan lama gempa 40 hingga 86 detik. “Itu berdasarkan laporan harian pada pantauan Rabu lalu,” ujarnya.
Selain itu, terang dia, juga tercatat tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 30 hingga 32 milimeter, S-P 20 detik, dan lama gempa 65 hingga 115 detik. “Ada juga gempa tremor menerus sebanyak satu kali dengan amplitudo 0.5 hingga enam millimeter, dominan 0.5 milimeter,” terangnya.
Baca Juga: Okupansi Penumpang Sepur Masih Landai Menjelang Lebaran 2025
Sementara itu, setelah sempat tertutup awan pasca erupsi, visual gunung api itu sudah bisa terlihat dengan jelas. “Asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang terlihat sekitar 50 hingga 300 meter dari puncak,” katanya.
Menurut Agung, belum ada kenaikan tingkat status Gunung Raung. Saat ini masih berada pada status waspada atau Level II. “Rekomendasinya masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius tiga kilometer, juga tidak boleh menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah,” pungkasnya.
Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, Gunung Raung yang berada di wilayah Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso kembali erupsi pada Kamis (13/3) pukul 06.59. Kabut berwarna gelap membubung setinggi 1.500 meter di atas puncak gunung berapi yang masih aktif itu.
Asap tebal yang menyembur itu dari puncak gunung itu, mengarah ke arah barat dan barat laut. Fenomena itu sempat terlihat sebelum puncak gunung setinggi 3.332 mdpl itu tertutup awan. “Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum tujuh milimeter,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Agung Tri Subekti.(sas/abi)