Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Aparat-Warga Saling Dorong

TEGANG: Puluhan warga berusaha merobohkan bethek di areal pembangunan Ipal Dusun Tratas, Desa Keduangringin, Kecamatan Muncar, kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
TEGANG: Puluhan warga berusaha merobohkan bethek di areal pembangunan Ipal Dusun Tratas, Desa Keduangringin, Kecamatan Muncar, kemarin.

Keributan Pembangunan IPAL di Tratas, Muncar

MUNCAR-Keributan warga dan aparat gabungan pecah di lokasi pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, kemarin. Warga bersikukuh menolak pembangunan IPAL yang menelan anggaran Rp 9,5 miliar tersebut.

Namun, pemerintah tetap berkeinginan melanjutkan pembangunan IPAL tersebut. Jauh hari sebelumnya, warga sudah menolak pembangunan IPAL  terpadu itu. Puncak penolakan terjadi ketika pemasangan tiang pancang. Menurut warga, imbas pemasangan tiang pasang itu, tembok belasan rumah warga retak-retak.

Gejolak pembangunan IPAL itu kemarin meletus lagi. Massa emosi setelah melihat aparat gabungan Satpol PP, polisi, dan TNI, memaksa membuka lokasi proyek yang disegel warga. Keributan pun terjadi. Warga berusaha mempertahankan pagar bambu yang terpasang di lokasi pembangunan IPAL, sedangkan Satpol PP berusaha memasang papan baru. Keributan tak bisa dihindari.

Terjadilah saling dorong antara warga dan aparat gabungan. Petugas langsung membentuk barisan di luar lokasi proyek tersebut agar warga tidak bisa masuk. “Kami mau melanjutkan pembangunan ini. mohon warga tidak masuk ke dalam,” teriak Adian, salah satu petugas Satpol PP, melalui pengeras suara. Mendengar suara di megaphone, puluhan warga justru kompak keluar dari rumah.

Hanya dalam hitungan detik, warga berusaha masuk dan menerobos barikade petugas tersebut. Pencegahan aparat gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP, kali ini berhasil. Massa yang protes itu merangsek masuk ke pintu proyek tersebut. Mereka bersikeras agar bethek (pagar bambu) tidak diturunkan dari bak mobil pikap Situasi semakin tegang saat warga adu mulut dengan aparat.

Warga yang mulai emosional berusaha merobohkan bethek yang sudah terpasang. Meski mendapatkan teguran keras dari para petugas, warga tidak menggubris. ‘’Tolong jangan sampai merusak,’’ teriak Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini, berulang-ulang melalui megaphone di tengah-tengah kerumunan orang kemarin. Warga mati-matian agar proyek tersebut distop. Teriakan-teriakan bernada protes terus dilontarkan warga.

Sampai mati pun, pembangunan IPAL di sini nggak boleh. Warga semua resah,’’ cetus Suparno, warga Tratas. Bukan hanya kaum pria yang emosional dalam aksi protes tersebut, kalangan ibu-ibu juga emosi. ‘’Kami semua tidak takut. Belum apa-apa, rumah sudah retak-retak. Ganti rugi yang dijanjikan nggak ada buktinya,” teriak seorang perem puan. (radar)