Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Apron Bandara Banyuwangi Tuntas, Bisa Tampung 9 Pesawat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BLIMBINGSARI – Proyek pembangunan areal parkir pesawat (apron) di Bandara Banyuwangi sudah mencapai tahap final. Tim Kementerian Perhubungan Republik Indonesia telah melakukan verifikasi terhadap fasilitas tersebut.

Pihak Bandara Banyuwangi melalui Manager Maintenance and Facility Andry Lesmana mengungkapkan, tim Kementerian Perhubungan telah melakukan pemeriksaan dan verifikasi kondisi apron. Meski demikian, apron yang baru tersebut masih terpisah dengan apron yang lama. Karena itu, saat ini akan segera dilakukan penyambungan. ”Ini masih terputus, akan kita sambung,” ucap Andry.

Dengan selesainya verifikasi tersebut, tidak lama lagi jumlah pesawat yang bisa diparkir di Bandara Banyuwangi akan bertambah. Sebelumnya, apron Bandara Banyuwangi hanya mampu menampung tiga pesawat saat bersamaan. Namun kini, apron Bandara Banyuwangi sudah mampu menampung sembilan unit pesawat ukuran besar pada saat bersamaan.

Andry menjelaskan, penyelesaian apron ini akan segera disusul dengan verifikasi runway (landasan pacu). Saat ini, kondisi runway sudah hampir selesai. Para pekerja menuntaskan pengecoran lapis kedua runway pekan ini. Ditargetkan, pada akhir September 2018 ini, landasan pacu Bandara Banyuwangi sudah tuntas. Sehingga pada pekan pertama bulan Oktober 2018, landasan pacu tersebut sudah bisa diverifikasi.

”Targetnya ini segera selesai, apron juga segera diverifikasi,” ucapnya.

Sedangkan untuk penerbangan internasional, Andry mengakui, pihak Bandara Banyuwangi akan melakukan dalam waktu cepat. Sayangnya, dia tidak bisa menyatakan dengan tegas, kapan tanggal penerbangan internasional itu akan dimulai.

Dia hanya mengatakan, setelah proses teknis dipenuhi, barulah penerbangan internasional bisa dilakukan. Pemenuhan selanjutnya untuk penerbangan internasional adalah administrasi dan kebutuhan custom (bea cukai), immigration (imigrasi), dan quarantine (karantina) alias CIQ.

”Itu (international flight) kita belum bisa jawab. Nanti ada pemenuhan CIQ terlebih dahulu,” pungkasnya.