Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Asrama Putri Pesantren di Situbondo Ambruk Tengah Malam, 12 Santriwati Jadi Korban, 1 Meninggal Dunia!

asrama-putri-pesantren-di-situbondo-ambruk-tengah-malam,-12-santriwati-jadi-korban,-1-meninggal-dunia!
Asrama Putri Pesantren di Situbondo Ambruk Tengah Malam, 12 Santriwati Jadi Korban, 1 Meninggal Dunia!

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Warga Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, digemparkan dengan ambruknya bangunan asrama putri Pondok Pesantren Salafiah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jailani pada Rabu (29/10/2025) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.

Peristiwa tragis itu menyebabkan 12 santriwati menjadi korban, satu di antaranya meninggal dunia. Korban meninggal diketahui bernama Putri (12), warga Dusun Rawan, Desa Besuki.

Baca Juga: Disependik Gandeng Lintas Elemen Dorong Peningkatan Literasi Siswa

Jenazah korban telah dimakamkan oleh keluarga pada Rabu pagi sekitar pukul 08.00 WIB.

Kapolres Situbondo AKBP Rezi Darmawan membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebutkan, selain korban meninggal, 11 santriwati lainnya mengalami luka-luka.

“Satu santriwati meninggal dunia dan sudah dikebumikan tadi pagi. Enam korban dirawat di Puskesmas Besuki, empat di RSUD Besuki, dan satu di RSIA Jatimned,” ujar Rezi kepada wartawan.

Baca Juga: Banjir Lumpuhkan Jalur Rel di Semarang, 16 Kereta Api Dibatalkan dan Tiket Dikembalikan

Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab robohnya bangunan asrama tersebut. Namun hingga kini, pihak kepolisian belum bisa memastikan penyebab pasti ambruknya bangunan.

“Kami masih melakukan penyelidikan. Belum diketahui apakah akibat faktor cuaca atau penyebab lainnya. Kami juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama,” jelas Rezi.

Baca Juga: Jalur Kereta Api Semarang Tawang–Alastua Masih Ditutup Akibat Banjir, Ini Daftar KA yang Dibatalkan

Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi pihak pesantren dan warga sekitar. Sejumlah santriwati lainnya masih menjalani perawatan intensif di beberapa fasilitas kesehatan di Situbondo.

Pihak pesantren bersama aparat kepolisian dan Kemenag Situbondo berjanji akan melakukan evaluasi terhadap kondisi bangunan pesantren untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan. (*)