RadarBanyuwangi.id – Program andalan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, makan bergizi gratis (MBG) rupanya mulai dimanfaatkan untuk modus penipuan. Sejumlah pemilik warung makan di wilayah Kecamatan Sempu nyaris menjadi korban orderan fiktif, Senin (6/1).
Modusnya, pelaku yang mengaku pegawai kantor kecamatan memesan makanan untuk program makan bergizi gratis. “Pada Kamis (2/1) ada orang mengaku namanya Firman, pegawai Kecamatan Sempu, memesan nasi sebanyak 55 bungkus,” kata salah satu pemilik warung yang biasa menerima orderan katering, Sholeh Sujak, 50, asal Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Sempu.
Sholeh mengaku mendapat telephone dari seseorang yang mengaku Firman dengan nomor WhatsApp (WA) 082147538988. Saat menghubungi dengan foto profil seorang pria bersama istri dan anaknya itu memesan nasi untuk diambil pada Sabtu (4/1). “Katanya akan digunakan acara di kecamatan pada Sabtu. Pikir saya kok Sabtu ada acara, saya sudah curiga,” ungkapnya.
Kecurigaan Sholeh itu bertambah saat pria tersebut meminta nomor rekening untuk pembayaran. Padahal selama ini, pihak kantor Kecamatan Sempu yang memesan nasi di warungnya selalu membayar secara cash. “Karena minta rekening, saya tidak mau. Saya bilang hanya bisa cash,” katanya.
Baca Juga: Proses Penjaringan Diintervensi Kepala Desa Sukorejo Banyuwangi, Panitia Minta Masyarakat dan Media Ikut Mengawasi
Dari pesanan makanan ini, Sholeh mengonfirmasi ke kantor Kecamatan Sempu mengenai pesanan nasi tersebut. Benar saja, tak ada satu pun pegawai bernama Firman. “Sampai Jumat tidak ada WA lagi, kami juga tidak sampai memasak karena tidak ada kejelasan,” terangnya seraya menyebut warungnya berpotensi mengalami kerugian sampai Rp 742.500 ribu bila melayani pesanan tersebut.
Kepala Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PMK) Kecamatan Sempu, Agus Nur Wahid membenarkan ada upaya penipuan yang dilakukan oknum tak bertanggungjawab dengan memanfaatkan bergulirnya program makan bergizi gratis. “Dari yang kami ketahui, ada tiga warung yang mengaku mendapat pesanan fiktif tersebut,” katanya.
Malahan, jelas dia, selain mengaku bernama Firman, ada penipu lain yang berani menggunakan foto pribadinya sebagai foto profil. “Orang itu mengaku bernama Andri, padahal di sini (Kecamatan Sempu) tidak ada karyawan bernama Andri dan Firman,” katanya.
Untungnya, jelas dia, warung-warung tersebut segera konfirmasi ke kantor untuk menanyakan kebenaran orderan makanan itu. Sehingga, upaya penipuan tidak sampai menimbulkan kerugian. “Imbauan kami, tunggu informasi resmi dari TNI, selain itu jangan ditanggapi. Apalagi yang mengatasnamakan kantor kecamatan, jelas tidak benar,” terangnya.
Kapolsek Sempu, AKP Nanang Wardhana mengatakan hingga saat ini belum ada laporan masuk terkait kasus penipuan berupa pesanan fiktif yang sampai menimbulkan kerugian. “Sampai sekarang belum ada laporan masuk. Kami imbau agar masyarakat atau pelaku usaha katering bisa lebih waspada,” pintanya.(sas/abi)