sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Laut Bali menjadi pusat aktivitas seismik pada Kamis (25/9/2025). Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sedikitnya terjadi delapan kali gempa dalam kurun waktu beberapa jam, dengan magnitudo bervariasi mulai 2,2 hingga 5,4.
Rentetan gempa pertama kali tercatat pada pukul 14.08 WIB dengan magnitudo 2,7 pada kedalaman 12 kilometer.
Tak berselang lama, gempa-gempa susulan terus terjadi di titik koordinat hampir berdekatan, yakni sekitar 7,8 Lintang Selatan dan 114,4 Bujur Timur.
Puncaknya, guncangan terbesar terekam pada pukul 16.04 WIB dengan magnitudo 5,4 di kedalaman 12 kilometer. BMKG menyebut episentrum gempa berada di Laut Bali.
Dalam video yang beredar di grup WhatsApp, sejumlah warga Banyuwangi melaporkan kejadian rumah yang rusak. Nampak dalam sebuah video rumah ambruk.
Selain itu, gempa dengan magnitudo sedang juga terjadi berulang, seperti pada pukul 16.32 WIB (M 3,3), 16.19 WIB (M 2,4), serta 16.24 WIB (M 2,7).
Rangkaian gempa kecil dengan magnitudo di bawah 3 pun tercatat hampir bersamaan, menandakan adanya aktivitas tektonik yang cukup dinamis di kawasan tersebut.
BMKG masih terus melakukan pemantauan dan analisis untuk memastikan apakah gempa-gempa ini saling berkaitan dan berpotensi menimbulkan dampak lebih besar.
Masyarakat di sekitar Bali, Banyuwangi, hingga wilayah pesisir utara Jawa Timur diimbau tetap tenang namun waspada, mengingat gempa bumi bisa terjadi sewaktu-waktu.
Hingga berita ini diturunkan, BMKG memastikan gempa di Laut Bali tidak berpotensi tsunami.
Namun, warga diminta memperhatikan informasi resmi dan tidak mudah percaya pada kabar yang belum terverifikasi.