Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Banjir Bandang Sungai Badeng di Songgon Banyuwangi: Debit Naik Tiga Kali Lipat, Satu Warga Hanyut Belum Ditemukan

banjir-bandang-sungai-badeng-di-songgon-banyuwangi:-debit-naik-tiga-kali-lipat,-satu-warga-hanyut-belum-ditemukan
Banjir Bandang Sungai Badeng di Songgon Banyuwangi: Debit Naik Tiga Kali Lipat, Satu Warga Hanyut Belum Ditemukan

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Hujan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jumat (5/12) membawa petaka.

Sungai Badeng yang membentang dari wilayah Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon hingga wilayah Kecamatan Singojuruh, meluap.

Sejak sekitar pukul 15.00, air sungai yang semula jernih, berubah warna menjadi cokelat seraya membawa material. Dari pantauan di pintu air, ketinggian permukaan air mencapai 75 cm, naik tiga kali lipat dibandingkan hari biasanya, sekitar 25 cm.

Petugas pintu air di Korsda Singojuruh Heru Mayangkoro menjelaskan, naiknya debit sungai itu karena hujan lebat yang mengguyur hulu sungai sejak duhur.

“Hujannya sejak setelah duhur, debitnya pelan-pelan naik dan puncaknya pada sekitar pukul 15.00. Dari catatan kami, ketinggiannya 75 cm dan limpasannya 32.976 l/detik,” kata Heru.

Heru mengungkapkan,  setelah mendapat informasi naiknya debit air Sungai Badeng dari wilayah Kecamatan Songgon, ia bergegas melakukan penutupan pintu intek Dam Garit.

“Langsung tutup pintu intek, sekaligus mempersiapkan alat berat untuk mengeruk material yang mungkin terbawa,” katanya.

Tidak hanya itu, naiknya debit sungai itu juga mengakibatkan satu warga bernama Ponirin, 50, warga Dusun Sumberagung, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon hanyut terbawa arus.

Hingga berita ini ditulis, pria paruh baya yang bekerja sebagai pemecah batu di proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Sempol, Dusun Sumberasih, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, itu belum ditemukan.

“Saat kejadian, kakak saya itu sedang bekerja memecah batu,” kata saksi mata yang juga keponakan korban, Maulana Aji, 25.

Aji mengungkapkan, saat kejadian Ponirin sedang memecah sebuah batu berukuran di tengah sungai di Dusun Sumberasih, Desa Sumberarum. Aji mengaku sudah sempat mengingatkan kakaknya karena sudah turun hujan.

“Sudah sempat saya ingatkan. Kemudian saya tinggal beliau cari rumput, kemudian turun hujan lebih deras lalu banjir tersebut,” tandasnya.

Tidak berselang lama, Aji yang sempat berteduh curiga karena air sungai semakin membesar.

Ia kemudian mendatangi lokasi Ponirin memecah batu, dan mendapati ia berpegangan batu besar tersebut di tengah banjir. “Beliau merangkul batu, airnya deras, lalu saya pergi cari tali tambang,” ucapnya.


Page 2

Banjir Bandang Sungai Badeng di Songgon Banyuwangi: Debit Naik Tiga Kali Lipat, Satu Warga Hanyut Belum Ditemukan

Sabtu, 6 Desember 2025 | 04:00 WIB


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Hujan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jumat (5/12) membawa petaka.

Sungai Badeng yang membentang dari wilayah Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon hingga wilayah Kecamatan Singojuruh, meluap.

Sejak sekitar pukul 15.00, air sungai yang semula jernih, berubah warna menjadi cokelat seraya membawa material. Dari pantauan di pintu air, ketinggian permukaan air mencapai 75 cm, naik tiga kali lipat dibandingkan hari biasanya, sekitar 25 cm.

Petugas pintu air di Korsda Singojuruh Heru Mayangkoro menjelaskan, naiknya debit sungai itu karena hujan lebat yang mengguyur hulu sungai sejak duhur.

“Hujannya sejak setelah duhur, debitnya pelan-pelan naik dan puncaknya pada sekitar pukul 15.00. Dari catatan kami, ketinggiannya 75 cm dan limpasannya 32.976 l/detik,” kata Heru.

Heru mengungkapkan,  setelah mendapat informasi naiknya debit air Sungai Badeng dari wilayah Kecamatan Songgon, ia bergegas melakukan penutupan pintu intek Dam Garit.

“Langsung tutup pintu intek, sekaligus mempersiapkan alat berat untuk mengeruk material yang mungkin terbawa,” katanya.

Tidak hanya itu, naiknya debit sungai itu juga mengakibatkan satu warga bernama Ponirin, 50, warga Dusun Sumberagung, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon hanyut terbawa arus.

Hingga berita ini ditulis, pria paruh baya yang bekerja sebagai pemecah batu di proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Sempol, Dusun Sumberasih, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, itu belum ditemukan.

“Saat kejadian, kakak saya itu sedang bekerja memecah batu,” kata saksi mata yang juga keponakan korban, Maulana Aji, 25.

Aji mengungkapkan, saat kejadian Ponirin sedang memecah sebuah batu berukuran di tengah sungai di Dusun Sumberasih, Desa Sumberarum. Aji mengaku sudah sempat mengingatkan kakaknya karena sudah turun hujan.

“Sudah sempat saya ingatkan. Kemudian saya tinggal beliau cari rumput, kemudian turun hujan lebih deras lalu banjir tersebut,” tandasnya.

Tidak berselang lama, Aji yang sempat berteduh curiga karena air sungai semakin membesar.

Ia kemudian mendatangi lokasi Ponirin memecah batu, dan mendapati ia berpegangan batu besar tersebut di tengah banjir. “Beliau merangkul batu, airnya deras, lalu saya pergi cari tali tambang,” ucapnya.