RadarBanyuwangi.id – Banjir dan longsor melanda jalur kereta api di Kabupaten Blitar, tepatnya di petak Stasiun Pogajih-Kesamben, menyebabkan gangguan besar pada operasional kereta api.
Berdasarkan informasi akun X resmi PT Kereta Api Indonesia (KAI) @KAI121, insiden ini terjadi pada Sabtu (30/11), pukul 20.20 WIB, di titik kilometer 87+4/5 jalur tersebut.
Akibatnya, jalur tersebut tidak dapat dilalui dan memengaruhi perjalanan kereta api di wilayah tersebut.
Baca Juga: Panther Tubruk Pohon, 2 Warga Genteng Tewas di Jalur Kawah Ijen Banyuwangi
Kereta Api Malioboro Ekspres (153A) dan Majapahit (215) menjadi yang paling terdampak langsung.
Kedua kereta ini terpaksa berhenti di stasiun aman terdekat, dengan keterlambatan lebih dari 60 menit.
PT KAI segera mengambil tindakan sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No 63 Tahun 2019 dengan memberikan service recovery kepada penumpang yang terdampak, termasuk makanan, minuman, dan kompensasi lainnya.
Baca Juga: Jelang HUT ke-129, BRI Gandeng Kuy Media Group Sukses Selenggarakan BRI Mini Soccer Media Clash
Untuk mengatasi dampak longsor, KAI melakukan rekayasa pola operasi pada beberapa kereta api.
Jalur alternatif melalui lintas Malang-Sidoarjo-Kertosono digunakan untuk melanjutkan perjalanan kereta api yang terdampak, yakni KA Malioboro Ekspres dan KA Majapahit.
Selain itu, KAI menyediakan moda transportasi pengganti untuk memindahkan penumpang ke jalur yang lebih aman.
Baca Juga: Fermentasi Kulit Buah Nanas Antarkan Smadatara Raih Medali Perak di Ajang Nalatico
Penumpang dari beberapa stasiun seperti Wlingi, Pogajih, dan Sumber Pucung diangkut menggunakan kendaraan darat menuju stasiun terdekat untuk melanjutkan perjalanan.
Penumpang KA Malabar (7014A) tujuan Stasiun Kepanjen, Malang Kota Lama, dan Malang, dilakukan pengalihan perjalanan dari Stasiun Wlingi.
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.
Page 2
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Banjir dan longsor melanda jalur kereta api di Kabupaten Blitar, tepatnya di petak Stasiun Pogajih-Kesamben, menyebabkan gangguan besar pada operasional kereta api.
Berdasarkan informasi akun X resmi PT Kereta Api Indonesia (KAI) @KAI121, insiden ini terjadi pada Sabtu (30/11), pukul 20.20 WIB, di titik kilometer 87+4/5 jalur tersebut.
Akibatnya, jalur tersebut tidak dapat dilalui dan memengaruhi perjalanan kereta api di wilayah tersebut.
Baca Juga: Panther Tubruk Pohon, 2 Warga Genteng Tewas di Jalur Kawah Ijen Banyuwangi
Kereta Api Malioboro Ekspres (153A) dan Majapahit (215) menjadi yang paling terdampak langsung.
Kedua kereta ini terpaksa berhenti di stasiun aman terdekat, dengan keterlambatan lebih dari 60 menit.
PT KAI segera mengambil tindakan sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No 63 Tahun 2019 dengan memberikan service recovery kepada penumpang yang terdampak, termasuk makanan, minuman, dan kompensasi lainnya.
Baca Juga: Jelang HUT ke-129, BRI Gandeng Kuy Media Group Sukses Selenggarakan BRI Mini Soccer Media Clash
Untuk mengatasi dampak longsor, KAI melakukan rekayasa pola operasi pada beberapa kereta api.
Jalur alternatif melalui lintas Malang-Sidoarjo-Kertosono digunakan untuk melanjutkan perjalanan kereta api yang terdampak, yakni KA Malioboro Ekspres dan KA Majapahit.
Selain itu, KAI menyediakan moda transportasi pengganti untuk memindahkan penumpang ke jalur yang lebih aman.
Baca Juga: Fermentasi Kulit Buah Nanas Antarkan Smadatara Raih Medali Perak di Ajang Nalatico
Penumpang dari beberapa stasiun seperti Wlingi, Pogajih, dan Sumber Pucung diangkut menggunakan kendaraan darat menuju stasiun terdekat untuk melanjutkan perjalanan.
Penumpang KA Malabar (7014A) tujuan Stasiun Kepanjen, Malang Kota Lama, dan Malang, dilakukan pengalihan perjalanan dari Stasiun Wlingi.
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.