Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Banyak Pendaftar Luar Daerah

ONLINE: Pendaftar SMA memantau posisi peringkat PPDB via internet kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
ONLINE: Pendaftar SMA memantau posisi peringkat PPDB via internet kemarin.

BANYUWANGI – Hari terakhir pelaksanaan pendaftaran peserta didik baru (PPDB) jalur reguler kemarin (3/7) be-nar-benar dimanfaatkan para calon siswa asal luar Banyuwangi. Mereka berbondong-bondong menjajal peruntungan untuk mengakses sekolah negeri di Bumi Blambangan.

Bukan hanya dari kota tetangga, calon siswa yang “berburu” sekolah tersebut juga ada yang berasal dari kota-kota lain di Jawa Timur (Jatim), dan jumlahnya tidak sedikit. Di sisi lain, jumlah calon siswa SMP/SMA asal Banyuwangi yang melakukan pendaftaran di hari terakhir kemarin tidak sebanyak hari pertama dan kedua.

Rata-rata mereka sengaja mendaftar beberapa jam sebelum PPDB ditutup. Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen) Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Suratno, membenarkan banyaknya pendaftar asal luar Banyuwangi tersebut. Oleh karena itu, jika jumlah pendaftar asal luar daerah tersebut sudah “mengancam” peluang siswa lokal untuk diterima di sekolah-sekolah di Banyuwangi, Dispendik akan menyiapkan sistem guna melindungi siswa lokal.

Dia menjelaskan, sekolah-sekolah yang banyak menerima pendaftar luar daerah adalah sekolah yang berlokasi di Kecamatan Kalibaru dan Kecamatan Wongsorejo. Sebab, dua kecamatan tersebut berbatasan langsung dengan kabupaten tetangga. Kecamatan Kalibaru berbatasan dengan Jember, dan Kecamatan Wongsorejo ber tetangga dengan Situbondo.

Suratno mengaku, secara ke seluruhan jumlah calon siswa asal luar daerah belum mengancam peluang siswa lokal Banyuwangi. “Sampai saat ini (kemar in), kita masih memantau pendaftar asal luar dae rah. Andai jumlahnya sudah mengancam peluang siswa lokal, tentu akan kita siapkan sistem. Misalnya, menetapkan proporsi maksimal siswa asal luar daerah,” paparnya.

Kabar banyaknya siswa asal luar daerah yang mendaftar di sekolah-sekolah di wilayah Ba nyuwangi juga dibenarkan Ketua Panitia PPDB SMA Negeri 1 Banyuwangi, Gede Agus. Menurut gede, beberapa calon siswa yang mendaftar di sekolah yang dikenal dengan sebutan Smanta itu juga ada yang berasal dari Surabaya dan Sidoarjo.

Gede menambahkan, para pendaftar asal luar Banyuwangi itu diduga tidak diterima di sekolah daerah asalnya. “Karena mereka punya kerabat yang menetap di Banyuwangi, mereka pun mendaftar di Banyuwangi,” ungkapnya. Menurut Agus, jumlah pendaftar lokal Banyuwangi sangat minim sejak Senin lalu (2/7).

Sebaliknya, pendaftar pada hari pertama dan kedua PPDB sangat membeludak. Jumlah pendaftar di Smanta mencapai 427 siswa, sedangkan pagu yang ter sedia hanya 173 kursi. Tetapi, karena ada lima sekolah pilihan saat mendaftar, para siswa yang tidak diterima di Smanta berkesempatan diterima di sekolah lain,” pungkasnya.

Sementara itu, pada hari terakhir PPDB kemarin, up date skor para pendaftar di be berapa SD negeri tidak di pampang di papan pe ngu mu man. Akibatnya, para orang tua pendaftar kelabakan lantaran tidak bisa mengetahui perkembangan terkini “peringkat” putranya di antara para pendaftar lain.

Pantauan wartawan koran ini menyebutkan, di SDN 4 Penganjuran hingga pukul 14.10 kemarin (3/7), papan pengumuman yang dipasang di halaman sekolah ternyata masih per tanggal 2 Juli. Padahal, seorang anggota panitia PPDB su dah mengatakan akan mengupdateskor pada pukul 14.00.

Tidak adanya pengumuman peringkat terbaru para pendaftar itu tentu menimbulkan tanda ta nya di kalangan calon wali mu rid. “Kokskor hari ini tidak di- umumkan. Bagaimana saya bisa mengecek peringkat anak saya,” gerutu seorang pe rem puan. Kepala SDN 4 Penganjuran, Lusiana Sri Hariyani mengatakan, pengumuman resmi skor akhir PPDB di sekolah yang dia pimpin akan dilakukan besok (5/7).

“Sampai penutupan PPDB, jumlah pendaftar di se kolah kami tercatat 168 siswa. Pagu yang tersedia 144 kursi. Pe ngumuman resmi akan di la kukan 5 Juli mendatang,” ujar nya. Hal serupa juga terjadi di SDN Kepatihan. Papan pengumuman yang terpampang di tembok pagar sekolah tersebut ternyata adalah peringkat para pendaftar pada hari Senin (2/7).

Rinciannya, jumlah pendaftar 197 siswa, dan pagu yang tersedia 180 kursi. Berbeda dengan dua sekolah tersebut, pengumuman peringkat pendaftar di SDN 1 Lateng up to date. Kali ini di pe ngumuman sekolah tersebut tercantum skor akhir PPDB tahun ini. Rinciannya, jumlah pendaftar 185 siswa, dan jumlah pagu 144 kursi. Skor tertinggi 87,5 dan skor te rendah 61,5. (radar)