BANYUWANGI, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, membangun rumah tahan gempa di lima kecamatan yang rawan bencana, yaitu Glagah, Blimbingsari, Songgon, Tegaldlimo, dan Purwoharjo.
Salah satu rumah yang selesai dibangun adalah milik Sulih Nahriyati di Desa Bakungan, Kecamatan Glagah, yang diresmikan langsung Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
Rumah tersebut merupakan hasil kerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) yang memperbaiki rumah warga menggunakan teknik retrofitting.
Baca juga: Cerita Cak Dur Lari 52 Km Usai Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu di Banyuwangi
Teknik Retrofitting
Retrofitting adalah metode pembangunan rumah dengan penguatan bagian-bagian struktur agar lebih tahan terhadap goncangan gempa.
Bagian yang diperiksa dan diperkuat meliputi dinding, tiang beton, ukuran pintu, atap, hingga teras.
“Program bedah rumah retrofitting ini adalah upaya preventif untuk perlindungan warga. Korban jiwa bisa dihindari,” kata Bupati Ipuk.
Metode ini tidak hanya berfungsi sebagai mitigasi bencana, tetapi juga meningkatkan kualitas rumah dari sisi kesehatan penghuni.
“Sederhana tapi sehat. Jadi tidak hanya sekadar memperbaiki, namun hal-hal lainnya seperti keamanan, sanitasi, sirkulasi udara, penyediaan air bersih, dan lainnya juga diperhatikan,” ujarnya.
Baca juga: Puluhan Anak di Banyuwangi Pilih Ikut Khitan Gratis Isi Liburan, Dapat Bingkisan Sekolah
Ke depan, model rumah retrofitting akan diadopsi secara bertahap dalam program bedah rumah di Banyuwangi karena dinilai tidak hanya layak huni, tetapi juga layak keamanan.
Dijalankan sejak 2021
Ketua PMI Banyuwangi, Mujiono menyatakan, bahwa program bedah rumah dengan metode retrofitting telah dilaksanakan PMI sejak 2021.
Hingga kini, sebanyak 12 rumah retrofitting telah dibangun di lima kecamatan rawan gempa.
“Rumah ini menjadi model atau percontohan bagi pembangunan rumah tahan gempa di sekitarnya. Pembangunannya menggunakan dana hibah dari Pemkab Banyuwangi, sementara PMI merupakan inisiator program sekaligus sebagai pelaksana pembangunannya,” urai Mujiono.
Mujiono, yang juga Wakil Bupati Banyuwangi, menambahkan bahwa PMI telah memberikan pelatihan retrofitting kepada ratusan peserta, termasuk pekerja konstruksi lokal, tukang batu, dan kontraktor kecil.
Pelatihan juga diberikan kepada anggota SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) dan tokoh masyarakat.
“Semacam ToT, kami punya tenaga yang sudah biasa membangun bangunan retrofitting, dan tenaga tersebut kami ajak untuk melatih tukang dan sejumlah kontraktor tentang bangunan tahan gempa. Misalnya harus memakai bahan bangunan yang seperti apa, bagaimana ukurannya, dan lain-lain,” tutur Mujiono.
Page 2
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app







