Banyuwangi kembali kehilangan salah satu seniman wanita andalannya. Mendung menyelimuti insan budaya Bumi Blambangan. Dyah Lisiana, pelukis wanita dan penyanyi PAMMI Banyuwangi berpulang.
Ia meninggal setelah berjuang melawan penyakit kanker yang diidapnya. Kepulangan Dyah Lisiana dibenarkan Ayah Jt , Ketua Harian DPC PAMMI yang sedang di RSI Fatimah Banyuwangi. Masyarakat Banyuwangi utamanya seniman berduka atas meninggalnya Dyah Lisiana, rabo (19/04/23). Dyah Lisiana yang biasa dikenal dengan Mbak Dyah telah berpulang, setelah beberapa tahun berjuang melawan sakit yang dideritanya, menghembuskan nafas terakhir ketika menjalani perawatan di RSI Fatimah Banyuwangi.
“Jam 14.50 WIB meninggal dunia. Jenazahnya sekitar pukul 17.00 WIB terus dibawa dengan ambulans menuju Ngawi untuk disemayamkan selama semalam dan paginya dikebumikan di TPU keluarga,” jelas Ayah Jt.
Tak hanya keluarga dan insan seni DPC PAMMI Banyuwangi , juga dari Forum Perupa Banyuwangi larut berduka mendalam atas kepergian sang legenda turut dirasakan Ketua Pengurus Harian DPC PAMMI Banyuwangi, Ayah Jt
Dyah Lisiana sebagai salah satu perupa wanita di Banyuwangi, berpulang ke rahmatullah, layak disebut seniwati multi talens . Beliau merupakan salah satu sosok luar biasa yang telah berdedikasi terhadap pelestarian kesenian Banyuwangi . Dyah merupakan satu seniwati yang masih aktif berkesenian sampai menjelang ajal
menjemputnya masih aktif sebagai pengurus pada organisasi PAMMI Banyuwangi dan Forum Perupa Banyuwangi
Perempuan yang seluruh hidupnya didedikasikan menjadi banker dan aktif berkesenian untuk menyalurkan hobi menyanyinya hingga menjadi Pengurus PAMMI DPC Banyuwangi dan hobi melukisnya aktif mensuport aktifitas Forum Perupa Banyuwangi.
Beberapa saat sebelum meninggal para sahabat, seniman , budayawan dan sejawatnya seperti menjenguk saat ia terbaring sakit. Tampak Ayah Jt, Bambang Harjito, Andi Dysta , Wiwin Carolous
turut menjenguknya. Beberapa sahabat seperjuangannya turut berduka cita kepada sang seniwati Banyuwangi itu.
“Mbok Dyah Riko wes Melaku sulung…mugi jembar kubure padango dalane ugo mugi Gusti Pengeran nyepuro Kabeh salah lan khilaf Riko, ugo Nompo sak kabehe amal ibadah Riko lan Mugi Husnul Khotimahh ya mujibassailin,” kata Saham Sugiono, salah satu koleganya di Forum Perupa Banyuwangi ( FPB )
“Semoga Mbak Dyah tenang alam sana dan karya-karya beliau selalu di kenang dan memberikan motivasi sebagai sumber inovasi bagi seniman dari generasi sekarang ke generasi yang akan datang, “kata Bambang Harjito Sekretaris DPC PAMMI Banyuwangi
“Tak hanya di usia produktifnya, Dyah meski sakit sebelumnya tetap aktif berkesenian .Selain tampil di berbagai tempat sebagai penyanyi dia tak segan berlatih bersama seniman-seniman muda, melatihnya menjadi pelukis, “urainya.
Sementara H. Sarminanto Ketua DPC PAMMI Banyuwangi menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Dyah Lisiana
“Innalilahi wainnailaihi rojiun. Insyaallah ahli suwargo. Jembar kubure padhang dalane. Keluarga ne sabar lan ikhlas.” ucap H.Sarminanto berdoa agar almarhumah diampuni dosa-dosanya, diterima amal baiknya, dan keluarga tegar dalam kondisi saat ini.
“Insya Allah wafatnya Mbak Dyah ini akan meningkatkan teman-teman untuk bisa terus melahirkan generasi penerus sebagai penjaga seni budaya, ” ungkap H. Sarminanto.(Ilham Triadi)