GENTENG – Nasib malang menimpa bayi umur empat hari ini. Betapa tidak, bayi berjenis kelamin perempuan itu meninggal dunia di ruang perinatologi RSUD Genteng. Diduga, bayi tersebut sengaja ditelantarkan orang tuanya. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, bayi itu mengembuskan napas terakhir Minggu lalu. Hingga kemarin, jenazah bayi tersebut masih berada di kamar mayat RSUD setempat. dr. Bagus Dananing menceritakan, ada seorang perempuan yang mengaku bernama Ana Alifah datang ke RSUD Genteng sekitar pukul 10.35 Sabtu lalu (2/6).
Wanita ini diantar seorang laki-laki yang mengaku bernama Wahyu Hidayat dan beralamat di Kecamatan Gambiran. ‘’Saat datang, bayi itu hanya diselimuti sajadah warna biru tua,” ungkapnya. Kali pertama datang di RSUD Genteng, bayi itu masih dalam keadaan hidup. Sebab, saat itu bayi tersebut masih bergerak. “Saat kami terima, bayi itu masih hidup dan tali pusarnya (plasenta) belum dipotong.” Jelas Bagus kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Menurut Bagus, saat itu kondisi bayi perempuan itu belum dibersihkan, sehingga pihaknya langsung memotong plasenta yang masih terhubung ke pusar bayi itu. “Berat badan bayi itu hanya 1,1 kilogram. Kondisi kesehatannya jelek. Tubuhnya membiru akibat kedinginan,” terang dokter jaga UGD itu.
Melihat kondisi fi sik bayi itu, Bagus langsung mengirim bayi tersebut ke ruang perinatologi untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Selain itu, dia meminta keluarga bayi itu mendaftar di loket pendaftaran. ‘’Saat pendaftaran, keluarga mengaku asal Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng,” paparnya. Saat itu, lanjut dia, kondisi bayi itu kritis dan tidak memungkinkan dibawa pulang. Kemudian, pihaknya meminta pihak keluarga menunggu di ruang perinatologi. Namun, takdir berkata lain, bayi nahas tersebut meninggal dunia sekitar pukul 03.10 Minggu lalu (3/2). ‘’Orang yang mengantar malah menghilang. Mereka kita cari sesuai alamat, tapi tidak ketemu,” pungkasnya. (radar)