Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Belasan Rumah Warga Terendam

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Rumah Suparto di Dusun Gombol, Desa Banelan Kidul terendam hingga terlihat gentingnya kemarin (8/6).

Dua Rumah Tenggelam dan Jembatan Putus

SINGOJURUH – Banjir bandang merendam sedikitnya 16 rumah milik warga yang tinggal di bantaran Sungai Carok, Dusun Gombol, RT 2, RW 2, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh kemarin (8/6).

Dari belasan rumah milik warga itu, dua di antaranya tenggelam. Kedua rumah milik warga yang berada di bantaran sungai dan akhirnya tenggelam itu milik Suparto, 54, dan Aang Budiakso, 32.

Banjir dengan ketingian air mencapai l180 centimeter itu, membuat rumah milik Suparto hanya terlihat gentingnya saja. “Dua rumah milik warga itu yang paling parah, tenggelam dan bangunannya jebol,” cetus Kepala Dusun Gombol, Desa Benelan Kidul, Sufyan, 50.

Menurut Sufyan, rumah milik kedua warganya yang tenggelam ini berada di dataran rendah dan berada di pinggir sungai. “Belasan rumah lainnya terendam air dengan ketingian sekitar satu meter, pagar jembatan juga putus,” ungkapnya.

Banjir bandang yang menimpa kampungnya itu, terjadi setelah turun hujan dengan deras mulai pukul 01.00 hingga pukul 09.00. Selain itu, Sungai Carok yang ada di kampungnya juga meluap karena loberan dari hulu.

“Air mulai meluap itu sekitar pukul 08.00, air naik ke daratan dan akhirnya menenggelamkan perumahan warga,” cetusnya. Meski air telah meluap dan naik ke daratan, terang dia, mulanya warga tetap tenang. Sebab, tidak mengira akan terus membesar. Akibanya, saat air semakin menggila, warga kalang kabut untuk menyelamatkan barang miliknya.

“Petugas BPBD, dan para relawan datang untuk meminta warga mengungsi ke tempat yang aman,” katanya. Sufyan menyebut, warga mulai mengamankan barang miliknya sekitar pukul 09.00. Saat itu, air sudah mulai masuk ke rumah dan terus meninggi. Barang-barang itu, selanjutnya diamankan ke daerah yang lebih tinggi.

“Perempuan dan anaka-anak dievakuasi ke tempat yang tinggi,” jelasnya. Salah satu warga setempat, Misran, 60, menyebut air mencapai puncak ketinggian itu sekitar pukul 10.00. Saat itu, terdengar suara keras yang ternyata pagar jembatan yang tidak jauh dari rumahnya patah.

“Banyak sampah menumpuk di jembatan itu,” terangya.  Tidak hanya sampah, dua pohon besar dengan diameter sekitar 30 centimeter, juga tumbang setelah tanah yang ada di sekitarnya tergerus oleh air banjir. “Dua pohon itu ikut menyangkut di jembatan,“ uajrnya.

Air yang sempat menenggelamkan rumah warga itu, mulai surut sekitar pukul 13.00. Dan air itu, benar-benar habis sekitar pukul 14.00. Saat kondisi sudah normal itu, warga ramai-ramai mengeluarkan perabotannya yang basah untuk dijemur.

“Kita ramai-ramai membersihkan sampah di sungai dan rumah,” terangnya.  Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng, hingga sore kemarin warga terlihat masih membersihkan sampah yang menumpuk di jembatan. Bahkan warga masih menjemur barang miliknya.

“Tadi warga sempat panik, orang berlarian menyelamatkan barangnya. Sepeda motor ada 20 unit yang ikut terendam,” kata Paidi, 50, warga lainnya. Hingga berita ini ditulis tadi malam, warga yang tertimpa banjir bandang itu masih berusaha membersihkan rumah dan mengeluarkan barang berharganya yang basah.

Sementara petugas BPBD masih terlihat sibuk membantu warga seperti pengiriman air bersih dan menyiapkan pembuatan dapur umum. “Kami harap jangan sampai terjadi lagi. Ini baru pertama kali rumah warga terendam, kalau sebelumnya hanya tergenang saja,” ungkapanya.

Dari data yang berhasil dikumpulkan, rumah warga yang terendam banjir itu milik Suparto, Aang Budiakso, Misran, Rukoiyah, Baiyah, Sarah, Sukarti, Tuti, Supiyatun, Tumi, Tasripin, Tianah, Supnah, Supini, Temu Kabul, dan Indah. (radar)