Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Belum Panen, Pabrik Beras Krisis Gabah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

penggilinganBANYUWANGI – Tim gabungan Pemkab Banyuwangi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pabrik penggilingan padi alias selap kemarin (27/2). Sementara tim gabungan tidak menemukan indikasi adanya aksi penimbunan beras.

Tim gabungan itu terdiri atas Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam), Bagian Perekonomian. Seketariat Daerah, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Dalam sidak itu tim menemukan beberapa pabrik beras yang mengalami krisis gabah.

Seperti yang terjadi di pabrik beras di Desa Kenjo, Kecamatan Glagah. Lantaran stok minim, pabrik beras itu berencana meliburkan karyawan selama empat hari mulai hari ini (28/2). “Karena gabah kosong mulai besok (hari ini) pekerja akan diliburkan selama empat hari,” kata Nyoman, salah satu pekerja.

Bukan hanya gabah, ketersediaan beras juga sangat minim. Di pabrik beras yang berlokasi di Desa Paspan, kecamatan Glagah, itu stok bahan pangan pokok masyarakat tersebut hanya tersisa lima ton. Kondisi serupa juga terjadi di pabrik yang berlokasi di Kenjo, hanya memiliki stok beras sekitar 15 ton. Kepala Disperindagtam,  Cahyo Purnomo, melalui Kepala Seksi (Kasi) Perdagan Dalam Negeri, Budi Utomo mengatakan, sidak itu dilakukan demi mengetahui ada tidaknya penimbunan beras jarang dilakukan pabrik-pabrik beras.

Tujuan lain, pihaknya ingin mengetahui harga beras di tingkat produsen, jumlah stok beras di pabrik, dan kemana beras tersebut disalurkan,  Dalam sidak kemarin, tidak ditemukan  penimbunan beras. Sebaliknya, beberapa pabrik mengalami kekurangan stok gabah. “Karena saat ini Banyuwangi belum memasuki musim panen padi,” ujarnya di dampingi kasi Perlindungan Konsumen dan metrologi Disperindagtam, Legimin.

Menurut Budi, harga beras medium tingkat prudusen berkisar antara Rp 9 ribu hingga Hp 10 ribu per kilogram. Temuan lain, sebagian produsen beras di Banyuwangi memasarkan beras produksinya ke luar daerah. “Tetapi kami tidak bisa membatasi.

Kami hanya mengimlbau pabrik memasarkan berasnya untuk memenuhi kebutuhan di Banyuwangi, Jika kebutuhan lokal sudah dicukupi, sisanya baru dipasarkan keluar daerah.” pintanya.  Budi menuturkan, ketersediaan gabah yang kini menipis diprediksi segera normal beberapa pekan ke depan. Sebab, dalam beberapa pekan mendatang, wilayah Banyuwangi memasuki musim panen raya. (radar)