S EBANYAK 16 mahasiswa Indonesia terpilih mengikuti pertemuan pengusaha muda se-Asia Tenggara di Singapura 14 hingga 19 Februari 2012 lalu. Mereka berasal dari Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Brawijaya, UPH, dan Universitas Bakrie.
Acara tersebut disebut juga sebagai Asean-preneurs Youth Leaders Exchange (AYLE). Kegiatan ini merupakan ajang bergengsi untuk mempertemukan para pemuda se-Asia Tenggara. Dalam pertemuan itu, mereka bisa saling mendapatkan pengetahuan mengenai dunia bisnis. Mereka juga mendapat informasi tentang perkembangan usaha dari para pengusaha tingkat dunia.
Semua diberi kesempatan berbagi pengalaman dalam menjalankan usaha masing-masing. AYLE merupakan acara rutin yang diadakan NUS Entrepreneurs Society (NES) sejak 2009 lalu. NES juga mengadakan sebuah kompetisi ide bisnis, yaitu ASEAN-preneurs Idea Canvas. Sementara itu, delegasi Indonesia yang beranggota 16 mahasiswa itu merupakan hasil penyaringan yang luar biasa ketat.
Saya sebagai Lare Osing sangat bahagia bisa terpilih dan lolos seleksi. Ini mengingat jumlah pendaftar yang melebihi 500 orang. Indonesia termasuk kontingen dengan jumlah delegasi terbanyak, yaitu 16 orang. Berikutnya, kontingen Filipina dengan jumlah delegasi 13 orang. Sisanya delegasi dari negara-negara Asia Tenggara yang totalnya 70 orang.
Proses seleksi dilaksanakan melalui pemilihan essay dan curriculum vitae (CV) terbaik. Setiap pendaftar diwajibkan membuat essay terkait dirinya dan project yang pernah dijalaninya dan disertakan CV. Maka dipilihlah 70 delegator terbaik. Saya dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair akhir-nya terpilih menjadi satu dari 16 orang delegasi asal Indonesia.
Bagi saya, acara ini merupakan momentum yang luar biasa untuk membangun jaringan internasional. Kami bisa mendapatkan ilmu bisnis terkini, dan memaparkan gagasan serta kondisi eko-nomi Indonesia dihadapan orang-orang hebat se-Asean. Semua itu merupakan penga-laman yang tak terlupakan. (radar)
