
BANYUWANGI – Kursus bahasa asing berbasis pedesaan, kembali digelar. Ada tiga bahasa asing yang bakal diajarkan pada warga secara cuma-cuma alias gratis tersebut adalah Bahasa Inggris, Arab, dan Mandarin.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Sulihtiyono, mengatakan kursus bahasa asing diselenggarakan di semua desa dan kelurahan. Sebelumnya, kursus serupa pernah diselenggarakan pada 2015 lalu, di mana para peserta yang lulus mendapat sertifikat dari lembaga yang bekerja sama dengan pemkab.
Menurut Sulihtiyono, pada pelaksanaan kursus bahasa asing kali ini, satu desa bisa membentuk satu kelompok belajar yang akan dipandu seorang tutor. “Tutor kursus ini adalah guru bahasa asing di sekolah-sekolah dan Lembaga Kursus dan Pelatihan. Desa silakan memilih satu bahasa sesuai minat warganya. Bila ternyata dalam satu desa ada warga yang minat bahasanya beda, nanti bisa datang ke desa yang menyelenggarakan kursus bahasa yang mereka minati,” jelasnya.
Lokasi kursus ditetapkan sesuai kesepakatan warga, bisa di balai desa, tempat ibadah, hingga ruang Taman Kanak-kanak (TK). Jadwalnya juga sesuai kesepakatan warga. “Ini gratis. Tahun ini, kami menganggarkan Rp 900 juta untuk keperluan operasionalnya, mulai honorarium tutor, alat tulis, modul belajar, dan peralatan penunjang lainnya,” kata Sulihtiyono.
Sulihtiyono menambahkan, kursus ini berlangsung sekitar tiga bulan. Semua peserta wajib menyelesaikan paket belajar selama 201 jam. “Info detailnya akan disosialisasikan lewat Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan di kecamatan-kecamatan dalam waktu dekat ini,” tuturnya.
Peserta kursus diprioritaskan bagi warga yang berkaitan dengan sektor pariwisata. Di antaranya pelaku usaha transportasi dan perajin barang khas lokal. Namun, kursus juga boleh diikuti siapa saja. Pelajar hingga ibu-ibu rumah tangga boleh mengikuti kursus ini.
“Kalau tahun lalu ada 2.670 peserta, tahun ini target kami bisa 3.000 peserta yang ikut,” harapnya. (radar)