Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

BMKG Prediksi Hujan di Banyuwangi Mulai Bulan Ini, Masyarakat Diimbau Waspadai Transisi Musim

bmkg-prediksi-hujan-di-banyuwangi-mulai-bulan-ini,-masyarakat-diimbau-waspadai-transisi-musim
BMKG Prediksi Hujan di Banyuwangi Mulai Bulan Ini, Masyarakat Diimbau Waspadai Transisi Musim

RADAR BANYUWANGI Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan dimulai pada awal bulan ini.

Pada masa peralihan musim seperti saat ini, cuaca ekstrem berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi.

Oleh sebab itu, pemkab mengimbau masyarakat agar waspada dan siaga menghadapi peralihan musim kemarau ke musim hujan kali ini.

Imbauan tersebut dikeluarkan Pemkab Banyuwangi melalui Surat Edaran (SE) Nomor 1928 Tahun 2024 tentang kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi transisi musim kemarau menuju musim penghujan tahun 2024.

Baca Juga: Waspadai La Nina Datang dan Lonjakan Curah Hujan: Begini Ancaman Bencananya Menurut BMKG

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Banyuwangi Mohammad Yanuarto Bramuda menuturkan, meskipun curah hujan pada musim hujan kali ini cenderung normal, tetapi masyarakat perlu waspada.

Sebab, terdapat fenomena yang menimbulkan adanya potensi cuaca ekstrem. Hujan sedang sampai lebat yang disertai petir dan angin kencang diperkirakan akan terjadi di Banyuwangi.

Bramuda meminta masyarakat siaga terhadap potensi terjadinya bencana alam dan non-alam. Terlebih, masyarakat yang tinggal di wilayah dengan topografi curam, bergunung, atau tebing.

Sebab, bencana banjir, tanah longsor, jalan licin, dan pohon tumbang bisa saja terjadi. Bencana non-alam juga patut diwaspadai. Misalnya, demam berdarah dengue (DBD), penyakit pes, atau penyakit yang lainnya.

Baca Juga: 10 Kota di Indonesia yang Hadapi Cuaca Panas Ekstrem: BMKG Bongkar Pemicunya, Sensasi Panasnya Serasa Terpanggang

”Fenomena perubahan cuaca ditengarai membuat sistem imun tubuh menurun. Maka, masyarakat disarankan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Tujuannya supaya tidak mudah terserang penyakit. Caranya, dengan konsumsi makanan bergizi seimbang, terapkan gaya hidup sehat, istirahat cukup, dan jika perlu konsumsi vitamin,” ujar Bramuda dalam SE tanggal 8 November tersebut.

Sementara itu, Prakirawan BMKG Banyuwangi Cahyo Listiyantono menjelaskan, pembentukan awan di wilayah Banyuwangi sudah mulai naik signifikan meskipun belum terjadi hujan secara intens.

”Suhu muka laut yang hangat mengakibatkan peningkatan pasokan uap air di atmosfer. Kalau massa udara yang dibawa basah, maka akan menimbulkan awan kumulonimbus yang mengakibatkan hujan,” jelasnya.

Baca Juga: BMKG Sebut Masuk Musim Hujan Mulai November


Page 2


Page 3

RADAR BANYUWANGI Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan dimulai pada awal bulan ini.

Pada masa peralihan musim seperti saat ini, cuaca ekstrem berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi.

Oleh sebab itu, pemkab mengimbau masyarakat agar waspada dan siaga menghadapi peralihan musim kemarau ke musim hujan kali ini.

Imbauan tersebut dikeluarkan Pemkab Banyuwangi melalui Surat Edaran (SE) Nomor 1928 Tahun 2024 tentang kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi transisi musim kemarau menuju musim penghujan tahun 2024.

Baca Juga: Waspadai La Nina Datang dan Lonjakan Curah Hujan: Begini Ancaman Bencananya Menurut BMKG

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Banyuwangi Mohammad Yanuarto Bramuda menuturkan, meskipun curah hujan pada musim hujan kali ini cenderung normal, tetapi masyarakat perlu waspada.

Sebab, terdapat fenomena yang menimbulkan adanya potensi cuaca ekstrem. Hujan sedang sampai lebat yang disertai petir dan angin kencang diperkirakan akan terjadi di Banyuwangi.

Bramuda meminta masyarakat siaga terhadap potensi terjadinya bencana alam dan non-alam. Terlebih, masyarakat yang tinggal di wilayah dengan topografi curam, bergunung, atau tebing.

Sebab, bencana banjir, tanah longsor, jalan licin, dan pohon tumbang bisa saja terjadi. Bencana non-alam juga patut diwaspadai. Misalnya, demam berdarah dengue (DBD), penyakit pes, atau penyakit yang lainnya.

Baca Juga: 10 Kota di Indonesia yang Hadapi Cuaca Panas Ekstrem: BMKG Bongkar Pemicunya, Sensasi Panasnya Serasa Terpanggang

”Fenomena perubahan cuaca ditengarai membuat sistem imun tubuh menurun. Maka, masyarakat disarankan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Tujuannya supaya tidak mudah terserang penyakit. Caranya, dengan konsumsi makanan bergizi seimbang, terapkan gaya hidup sehat, istirahat cukup, dan jika perlu konsumsi vitamin,” ujar Bramuda dalam SE tanggal 8 November tersebut.

Sementara itu, Prakirawan BMKG Banyuwangi Cahyo Listiyantono menjelaskan, pembentukan awan di wilayah Banyuwangi sudah mulai naik signifikan meskipun belum terjadi hujan secara intens.

”Suhu muka laut yang hangat mengakibatkan peningkatan pasokan uap air di atmosfer. Kalau massa udara yang dibawa basah, maka akan menimbulkan awan kumulonimbus yang mengakibatkan hujan,” jelasnya.

Baca Juga: BMKG Sebut Masuk Musim Hujan Mulai November