KOMPAS.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) meyakini bisa menjalankan instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk memperpanjang rute Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) hingga Banyuwangi, Jawa Timur.
Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin menyebut okupansi Whoosh terus naik sehingga operasional berjalan tanpa hambatan.
“Tidak ada masalah dengan pengoperasian kereta cepat ini karena tingkat okupansinya juga naik terus. Presiden juga mengindikasi bahwa kita harus ekspansi ke Surabaya, bahkan ke Banyuwangi, ya kita akan jalankan, kita akan laksanakan,” ujar Bobby dikutip dari Antara, Minggu (16/11/2025).
Baca juga: Penyelesaian Utang Proyek Whoosh Belum Diputuskan, Purbaya: Prosesnya Masih Berjalan
Sebelumnya, Presiden Prabowo menyampaikan keinginan agar rute Whoosh Jakarta–Bandung diperpanjang sampai Banyuwangi.
Ia menilai proyek ini tidak boleh berhenti karena manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan lebih besar dibanding beban finansial yang memunculkan beragam tanggapan publik.
“KCIC kan sudah jelas terang-benderang, KCIC itu tidak ada kesalahan, secara ‘pride’ bangsa kita naik. Tidak banyak di dunia ini yang mempunyai teknologi kereta cepat, Indonesia salah satu ini,” ujar Bobby.
Bobby juga mengatakan sejumlah negara di Eropa Timur dan Amerika Serikat belum memiliki kereta cepat seperti Indonesia. Menurut dia, kinerja operasional membuat perusahaan percaya diri.
Baca juga: Beban Ganda Whoosh: Dirut WIKA Akui Eksposur Utang Rp 6,1 Triliun
“Alhamdulillah kita punya kereta cepat. Nah kemudian bagaimana yang selalu disampaikan oleh Pak Dony dan teman-teman di Danantara bahwa secara operasi perusahaannya untung sehingga kita begitu cukup yakin dan percaya diri juga untuk mengoperasikannya,” tambahnya.
Sorotan publik terkait beban utang Whoosh masih berlanjut. Presiden Prabowo menegaskan dirinya akan menanggung penuh keberlangsungan proyek itu.
Restrukturisasi Utang KCIC Masih Berjalan
Sementara itu, Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria menyampaikan bahwa negosiasi restrukturisasi utang KCIC terus berlangsung.
Menurut Dony, tim dari pemerintah dan Danantara segera berangkat ke China untuk melanjutkan pembahasan dengan pemerintah China dan mitra konsorsium KCIC.
Utang yang direstrukturisasi berasal dari pinjaman pembangunan akibat keterbatasan modal awal, mencakup jangka waktu, bunga, dan mata uang pinjaman.
Baca juga: Nusron Wahid Serahkan ke KPK soal Dugaan Tanah Negara Dijual Lagi untuk Proyek Whoosh
Secara operasional, KCIC melayani 20.000–30.000 penumpang per hari. Peningkatan kualitas layanan terus dilakukan seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap Whoosh.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menyebut Presiden Prabowo akan menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) tentang penyelesaian utang KCIC.
Total investasi KCIC mencapai 7,27 miliar dollar AS atau sekitar Rp 120,38 triliun, dengan 75 persen pendanaan dari China Development Bank (CDB) berbunga 2 persen per tahun.
Page 2
Nilai tersebut sudah termasuk pembengkakan biaya sebesar 1,21 miliar dollar AS atau sekitar Rp 19,96 triliun dari nilai awal 6,05 miliar dollar AS (sekitar Rp 99,82 triliun).
Total pinjaman ke CDB mencapai 2,72 miliar dollar AS atau sekitar Rp 44,92 triliun, belum termasuk bunga 120–130 juta dollar AS per tahun atau hampir Rp 2 triliun.
Meski okupansi meningkat, margin keuntungan tetap tipis karena biaya operasi dan pemeliharaan yang padat modal dan teknologi.
Baca juga: Danantara Bakal Kelola Penuh Operasional Whoosh dan Optimalkan Layanan
Pemerintah masih mengkaji dua opsi penyelesaian, yaitu pelimpahan kewajiban ke pemerintah atau penyertaan dana tambahan ke PT KAI. Pemerintah juga mendorong Danantara mengambil peran utama dalam restrukturisasi.
KCIC melaporkan kenaikan penumpang Whoosh sebesar 6,3 persen pada Januari–Oktober 2025 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, dari 4,8 juta menjadi lebih dari 5,1 juta penumpang.
Sejak beroperasi komersial pada Oktober 2023, Whoosh telah melayani lebih dari 12,2 juta penumpang.
Prabowo Minta Kereta Cepat Diperpanjang hingga Banyuwangi
Instruksi perpanjangan rute kereta cepat Whoosh ditegaskan Presiden Prabowo usai meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta, Selasa (4/11/2025).
“Insyaallah, Insyaallah. Saya minta tidak hanya Surabaya. Banyuwangi. Banyuwangi (Kereta Cepat sampai Banyuwangi),” kata Prabowo. Ia menilai pembangunan tidak cukup sampai Surabaya. “Banyuwangi. Surabaya itu zaman dulu. Sekarang Banyuwangi,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Prabowo juga meminta publik tidak memperbesar polemik utang Whoosh. Menurut dia, negara mampu menanggung beban sekitar Rp 1,2 triliun per tahun.
Baca juga: KPK Selidiki Whoosh, Duga Ada Tanah Negara Dijual Lagi ke Negara
“Pokoknya enggak ada masalah, karena itu kita bayar mungkin Rp 1,2 triliun per tahun. Tetapi manfaatnya, mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan, ini semua harus dihitung,” katanya.
Ia menyebut teknologi yang dibangun untuk kepentingan publik adalah tanggung jawab pemerintah dan masuk mekanisme public service obligation (PSO).
“Saya kira yang penting kita kuasai teknologi. Kita, we are at an edge of best practice. Dan ini ingat ya, ini simbol kerja sama kita dengan Tiongkok. Jadi, sudahlah, saya sudah katakan presiden Republik Indonesia yang ambil alih tanggung jawab,” ucap Prabowo.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang






