Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Buku Belum Datang, Guru Diminta Kreatif

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

bukuBANYUWANGI – Buku kurikulum 2013 sebagai bahan ajar dan pegangan siswa ternyata belum datang seluruhnya di sekolah kemarin (6/8). Untuk menyikapinya, beberapa sekolah tetap melakukan proses pembelajaran meski tanpa buku pegangan siswa. Di SMAN 1 Glagah, beberapa guru masih menggunakan metode lama, yakni mengajar siswa tanpa buku. Murid diminta mendengarkan guru menyampaikan materi secara lisan. Tri Susilowati, guru pelajaran sejarah mengatakan, dirinya tidak mendapat kendala meski mengajar tanpa buku.

Baginya, guru selalu memiliki cara menyampaikan materi tanpa harus terpaku pada buku. Yang terpenting materi yang disampaikan masih masuk dalam silabus pembelajaran. Namun, menurutnya, yang mengalami kesulitan adalah siswa. Sebab, tanpa buku, siswa terlihat bingung. Guna  mengatasi hal itu, Susilowati memperbolehkan siswa menggunakan buku dan media apa pun sebagai referensi pribadi. Susilowati mengatakan, cara seperti itu yang sementara dapat dilakukan. 

Dia berharap, buku kurikulum terbaru segera datang agar proses pembelajaran lebih mudah. “Murid sekarang sudah pintar. Mereka bisa menggunakan media internet dan buku perpustakaan. Tetapi, pelajaran matematika membutuhkan buku pegangan agar selaras dengan yang diajarkan guru,” jelas Susilowati. Sementara itu, di SMPN 2 Banyuwangi buku ajar diganti fotokopi materi yang diberikan guru.

Hal tersebut disampaikan Wakil Kepala Bidang Kurikulum di SMPN 2 Banyuwangi, Muisman. Menurut Muisman, para guru sudah diberi CD berisi materi buku pegangan siswa dan buku ajar guru. Kemudian, isi CD tersebut ditulis dan difotokopi sebagai acuan siswa belajar. Mengenai kurikulum 2013, Muisman mengatakan, pihaknya masih harus menyesuaikan. Sebab, baru tahunini kurikulum tersebut digunakan di SMPN 2 Banyuwangi. 

Kurikulum 2013 yang bertujuan membentuk siswa agar mengamati, bertanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring, Muisman menyebut, pihaknya akan memantau siswa terlebih dahulu. Tujuannya, agar pada saat kurikulum 2013 diberlakukan secara penuh, siswa sudah bisa menyesuaikan.Menanggapi keterlambatan pengiriman buku kurikulum 2013, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Dwi Yanto mengatakan, para guru harus lebih memahami substansi kurikulum 2013.

Sebab, kurikulum 2013 menggunakan pendekatan ilmiah yang memungkinkan aktivitas belajar menggunakan media apa saja. Apalagi, para guru sudah diberi CD berisi materi. Kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach) itu, menurutnya lebih fleksibel. Benda-benda di lingkungan sekitar bisa menjadi alat pembelajaran. 

Saat ditanya mengenai kepastian pengiriman buku kurikulum 2013, Dwi Yanto menjawab bahwa sesuai pernyataan Menteri Pendidikan, maksimal tanggal 15 Agustus 2014 buku sudah terkirim. “Namun, kembali lagi kami mengimbau agar para guru melihat substansi kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan scientific agar tidak selalu terpaku pada buku,” jelas Dwi Yanto. (radar)