KALIPURO – Meski sudah sering kali ditangkap, tampaknya penyelundupan minuman keras (miras) jenis arak dari Bali ke Jawa masih marak. Buktinya, dalam operasi rutin yang di gelar aparat Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi (KPT) di Pelabuhan Ketapang Senin kemarin (19/9), petugas berhasil mengamankan 120 botol arak yang diangkut Bus Pahala Kencana.
Arak bali tersebut ditemukan di bagasi bus saat berlangsung kegiatan Tiada Hari Tanpa Razia (THTR) di pintu keluar Pelabuhan ASDP Ketapang, pukul 18.15. Arak yang dikemas dalam 10 kardus tersebut terdiri dari 120 botol bekas air mineral ukuran 600 mililiter. Jika ditotal, jumlah arak yang hendak diselundupkan tersebut ada sekitar 72 liter.
Kapolsek KPT AKP Sudarmaji mengatakan, modus penyelundupan arak bali tergolong anyar. Jika biasanya penyelundupan dari Bali ke Jawa menggunakan bus kelas ekonomi, kali ini pelakunya menggunakan jasa bus pariwisata kelas VIP. Tujuannya jelas, untuk mengelabui petugas yang melakukan pemeriksaan.
”Ini sesuai dengan prediksi kami, soalnya waktu kami periksa bus ekonomi sekarang sudah jarang ditemukan yang membawa arak. Ternyata benar, pelaku menggunakan jasa bus kelas VIP,” terangnya. Dari hasil pemeriksaan, ternyata penyelundupan ini adalah hasil kongkalikong antara sopir bus yang diketahui bernama Celeng Wahyukan, 48, warga Garut, Jawa Barat dengan si pemilik arak.
Kondektur dan pengurus bus tidak mengetahui ulah sopir. Menurut pengakuan sopir, dengan mengantar barang haram ini dia mendapatkan upah senilai Rp 300 ribu dari si pemilik barang. ”Padahal kalau ada pengiriman barang harus diketahui dan disetujui oleh kondektur atau pengurus bus. Tapi ini sopirnya main sendiri,” tandas mantan Kasat Sabhara Polres Banyuwangi ini.
Meski bus ini jurusan Jakarta, setelah ditelusuri lebih dalam ter nyata ratusan botol arak ini tidak akan di kirim ke Jakarta. Barang memabukkan tersebut akan diturunkan di wilayah Situbondo. Kuat dugaan, arak ini akan di edarkan di sebagian wilayah Kota Santri.
”Operasi THTR terus kami gencarkan, semua kendaraan pasti kami periksa baik di pintu masuk maupun pintu keluar pelabuhan tanpa pandang bulu,” pungkasnya. (radar)